JEPARA | GISTARA.COM– Wakil Menteri Pertanian (Wamentan)Republik Indonesia Sudaryono melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Desa Kelet, Kecamatan Keling, Kamis, (3/10/2024).
Dalam kunjungannya, Sudaryono bersama Penjabat (Pj) Bupati Jepara H. Edy Supriyanta dan Forkopimda Jepara melakukan tanam padi bersama di areal persawahan Desa Kelet.
Selain itu, Wamentan RI juga menggelar dialog bersama para petani dan menyerahkan sejumlah bantuan kepada para petani Jepara. Diantaranya adalah bantuan benih padi dan jagung, traktor, hingga pompa air dan irigasi.
BACA JUGA: Satu Lagi, Pahlawan Nasional dari Jepara Ratu Kalinyamat
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jepara mengatakan bahwa pada tahun ini total bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian kepada Pemerintah Kabupaten Jepara sebesar Rp10,3 Miliar.
“Terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Kementan, ini menjadi motivasi kelompok tani di Jepara untuk mewujudkan swasembada beras dan jagung,” ujarnya.
Hal ini, lanjut Edy, dibuktikan dengan peningkatan areal tanam padi di Jepara. Jika luas tanam tahun 2023 adalah 36.030 hektare. Maka per September 2024 ini, telah naik menjadi 40.510 hektare. Artinya, ada penambahan areal tanam seluas 4.480 hektare.
“Lahan baku sawah di Jepara seluas 25.710 hektare. Pengembangannya untuk pertanian, didukung oleh 58.962 petani yang tergabung dalam 1,119 kelompok tani, dan didampingi 63 petugas penyuluh pertanian,” jelas Edy kepada Wamentan.
Edy menambahkan alokasi bantuan pupuk subsidi tahun ini antara lain Urea 12.807.545 kg, dan NPK 10.699.800 kg. Sampai 8 September 2024, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang dilakukan Pemkab Jepara merupakan yang tertinggi se-Jawa Tengah.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan jika kegiatan menanam padi yang dilakukan bersama dengan jajaran Forkopimda Jepara bukan untuk pencitraan melainkan bentuk dukungan dan memberi semangat kepada para petani di Jepara.
“Kami datang ingin menjadi solusi dari masalah-masalah yang dihadapi oleh petani Jepara,” kata Sudaryono dihadapan ratusan petani Kecamatan Keling.
Sudaryono juga mendorong para petani Jepara melakukan tanam padi pada bulan Oktober ini sehingga pada Januari sudah bisa panen. “Kalau kita lambat nanam, maka nanti akan terlambat. Saat ini kan sudah ada hujan tipis-tipis, kalau butuh air nanti kita bantu dengan pompa air sehingga sawahnya tetap produkif selesai panen langsung digarap sawahnya,” jelasnya.
Sementara terkait keluhan pupuk yang disampaikan oleh para petani, Sudaryono meminta dinas teknis menyelesaikan problem yang dihadapi petani. “Tata kelola pupuk akan kita perbaiki, PT. Pupuk Indonesia sebagai produsen dan distributor juga harus bener. Nanti akan kita selesaikan,” tandasnya. (Ka/DJ)