KUDUS | GISTARA.COM – Saat ini sedang ramai kampanye dan promosi figur terbaik, dengan berbagai cara dan pendekatan yang akan diusung menjadi Gubernur di Jawa Tengah. Perdebatan dan kampanye melibatkan banyak pihak multi kelompok lapisan masyarakat, baik akademisi, kalangan pesantren hingga masyarakat awam, dengan masing-masing kultur yang sesuai dengan harapan publik serta team pemenangan pemilu.
Diantara kelompok masyarakat yang konsentrasi mendiskusikan siapa Gubernur Jawa Tengah mendatang adalah sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kajin “Sosiologi Hukum”. Kajian Sosiologi Hukum sebagai Mata Kuliah yang diampu oleh Associate Professor Dr. H. M. Shohibul Itmam, MH yang homebasenya sebagai dosen Pascasarjana UIN Kudus. Sebagai pengajar yang dilegalkan kepakarannya dalam bidang Ilmu Hukum di UIN Kudus.
BACA JUGA: Kunker Ke Polres Jepara, Ini Pesan Kapolda Jateng ke Anggotanya Jelang Pilkada
Pak Itmam sapaan akrabnya, memandu diskusi mahasiswa dengan tema Kaji Sosiologi Hukum, Mahasiswa UIN Kudus Rumuskan Kriteria Gubernur Jawa Tengah 2025-2030.
“Kita komitment untuk ikut berkontribusi positif dalam mewarnai pemikiran masyarakat dalam pemilihan gubernur mendatang sebagai pemilih yang baik” ujar Pak Itmam tegas dalam keteranganya.
Dalam diskusi yang hangat tersebut, sejumlah mahasiswa bertanya dan saling melempar pertanyaan dan jawaban secara seimbang dan semarak. Dari diskusi mahasiswa yang konsentrasi dan mempunyai perhatian penuh pada figur Gubernur Jawa Tengah tersebut, memunculkan beberapa catatan dan rekomendasi diakhir diskusi antara lain, komitment untuk memilih calon gubernur yang mempunyai visi misi yang jelas, “Kita pilih pemimpin yang jelas visi misinya untuk Jawa Tengah”, tandas Endang peserta kajian.
Sementara kelompok mahasiswa lain menghendaki agar masyarakat memilih calon gubernur yang bisa melakukan evaluasi diri dengan baik, mempunyai sifat tegas, jujur dan adil dalam prinsipnya untuk kepentingan bersama di Jawa Tengah
“Evaluasi diri penting yang diimbangi dengan sifat dan karakter yang adil, jujur serta tegas”, tandas Amar dan Sulis secara bergantian yang saling menguatkan argumentasinya masing-masing.
Sementara Dr. Itmam dosen pengajar sekaligus pemantik diskusi tersebut, menegaskan tentang pentingnya peran mahasiswa dalam mengawal pemilu mendatang, sesuai dengan kompetensi mahasiswa masing-masing, sesuai tupoksi yang ada di masyarakat terkait mekanisme pemilihan umum.
“Kita punya tanggungjawab moral sebagai akademisi untuk mensukseskan pemilu mendatang sesuai kompetensi kita masing-masing”, tegas Pak Itmam.
Dari diskusi yang dilakukan sejumlah mahasiswa UIN Kudus dalam menyikapi calon gubernur mendatang, diharapkan muncul semangat moral baru khususnya dikalangan mahasiswa bersama masyarakat untuk turut serta mensukseskan pemilihan kepala daerah, bupati dan gubernur, sehingga pemimpin terpilih nantinya benar-benar sesuai harapan semua pihak, untuk memajukan dan memakmurkan semua daerah di Jawa Tengah menjadi provinsi yang diperhitungkan dalam pusaran nasional dan global.(Ka/SI)