Kunjungan Unisnu Jepara di USIM Malaysia
KUALA LUMPUR | GISTARA.COM – Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UNISNU Jepara mengadakan kunjungan akademik bertajuk ‘Visiting Lecture’ di Fakulti Syariah dan Undang-Undang (FSU) Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Senin (4/11/24).
Acara ini mengangkat tema “Modern Challenges on Family Resilience in Malaysia and Indonesia: Sharia and Law Perspective” dan melibatkan dosen dari kedua universitas.
Pada kesempatan itu membahas berbagai isu penting seputar ketahanan keluarga dan hukum keluarga di Indonesia dan Malaysia.
Topik diskusi mencakup tantangan ekonomi yang mempengaruhi ketahanan keluarga, serta bagaimana prinsip-prinsip Syariah dapat menawarkan solusi bagi permasalahan tersebut.
BACA JUGA: Dosen UNISNU Jepara Laksanakan Pendampingan Green Economy di Desa Sumanding
Dampak media sosial pada dinamika keluarga dan peran hukum dalam mengatur hubungan keluarga juga menjadi sorotan.
Dr. Dina Imam Supangat dari USIM menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan kesehatan mental dalam keluarga.
Ia juga menggarisbawahi perlunya fleksibilitas, kemampuan memecahkan masalah, serta optimisme dalam membangun keluarga yang tangguh di tengah tantangan modern.
“Memasuki era modern, keterbukaan serta kemampuan memecahkan masalah merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh orang yang akan membangun sebuah keluarga,” papar Dr. Dina Imam Supangat
BACA JUGA: Prodi KPI Unisnu Jepara Gelar Workshop Penyiaran di MA Safinatul Huda Karimunjawa, Berikut Tujuannya
Di sisi lain, Dr. Mayadina dari UNISNU Jepara memaparkan perubahan nilai budaya di Indonesia yang mempengaruhi peran tradisional dalam keluarga.
Ia mengajak untuk mengembangkan kesetaraan peran suami istri melalui prinsip kesalingan (mubādalah) dan musyawarah, demi menghindari konflik dalam rumah tangga.
“Musyawarah adalah kunci hubungan langgeng,” ujar Dr. Mayadina.
Kemudian, Dosen Prodi Perbankan Syariah FSH UNISNU, Zahrotun Nafisah, yang tengah menyelesaikan studi doktoralnya, mengangkat isu maqashid syariah dalam menghadapi pengaruh digitalisasi terhadap ketahanan keluarga.
Ia menekankan pentingnya menjaga jiwa dan keturunan sebagai landasan dalam mempertahankan kehormatan keluarga.
Serumpun dengan Zahrotun Nafisah, Amrina Rosyada menyoroti pentingnya konsistensi dan kolaborasi antara peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip Syariah dalam mengatasi tantangan keluarga modern.
Hal ini bertujuan untuk memastikan sistem hukum mendukung dan melindungi kepentingan keluarga secara adil.
Ketua Program Studi Perbankan Syariah UNISNU, Ahmad Fauzan, menambahkan perspektif ekonomi keluarga melalui “Family Resilience Economic Perspective with Theory of Demonstration Effect”.
Ia menjelaskan bagaimana fenomena ini mempengaruhi ekonomi keluarga dan strategi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi.
Acara ini dihadiri oleh 60 mahasiswa FSU USIM, dan diharapkan dapat membuka peluang kerjasama lebih lanjut dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat antara kedua negara. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia. (Ka/AG)