JEPARA | GISTARA.COM – Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPM NU) Cabang Jepara menggelar kegiatan Focus Group Discusion (FGD) Lembaga TPQ se-Kabupaten Jepara, bertempat di Aula Gedung PCNU Jepara, Ahad (17/11/24).
Kegiatan FGD tersebut diikuti oleh perwakilan PAC Muslimat NU se-Kabupaten Jepara, Ustadz-Ustadzah TPQ se-Kabupaten Jepara, serta Perwakilan Kemenag Jepara dan PCNU Jepara.
Ketua YPM NU Cabang Jepara Farida, menyampaikan tujuan dari FGD adalah untuk penguatan Lembaga TPQ di Kabupaten Jepara, menuju lembaga yang berkarakter dan berkualitas.
” FGD ini baru perdana kami adakan dan sebenarnya kita mau hearing dengar pendapat permasalahan dibawah apa sehingga program tahun 2025 tepat sasaran, ” tutur Farida.

Peserta FGD yang terdiri dari perwakilan PAC Muslimat dan Ustadz-Ustadzah TPQ
Lebih lanjut, Farida menyampaikan bahwa YPM NU Jepara menaungi dan membina sebanyak 193 lembaga TPQ. ” Ada sejumlah 193 lembaga TPQ yang berikrar atau dibawah naungan Muslimat atau YPM NU Jepara yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Jepara kecuali tiga kecamatan yaitu Mayong, Donorojo, dan Karimunjawa,” jelas Farida.
Sementara itu, Ketua PC Muslimat NU Jepara Noor Aini menyatakan siap bersinergi mendampingi guru-guru atau Ustadz-Ustadzah untuk menguatkan lembaga TPQ yang berkarakter dan berkualitas.
Dalam kegiatan tersebut, ada 3 Narasumber yang dihadirkan, yakni H. Zaenuri dari PD Pontren Kemenag Jepara, K. Syariful wa’i PCNU Jepara dan Hj.Sholihah S.Pd. PC Muslimat NU Jepara.
BACA JUGA: DPRD Jepara Setujui Susun10 Perda Sepanjang 2025
H. Zaenuri menyampaikan tentang Peran penting Kementerian Agama dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ). Zaenuri mewanti-wanti kepada semua PAC Muslimat agar mengelola lembaga pendidikan dengan sungguh-sungguh dan profesional.
” Kami dari kemenag mohon (lembaga pendidikan) kita kelola dengan sebaik-baiknya, dengan cara melalui anak cabang, anak ranting agar lembaga TPQ di Kabupaten Jepara bisa terurus dan lebih maksimal,” pinta Zaenuri.
Selanjutnya K. Syariful wa’i dari PCNU menyampaikan, bahwa kehadiran NU untuk menjaga dan mempertahankan Ahli Sunnah wal jama’ah, salah satunya yakni melalui lembaga pendidikan. Oleh karena itu pengelolaan lembaga pendidikan harus dilakukan sebaik mungkin.

Para peserta FGD menuliskan tantangan dan problem yang dihadapi
Sementara itu, Hj. Sholechah selalu PC Muslimat NU mengupas tentang sejarah TPQ dibawah naungan Muslimat. Sebagai informasi Hj. Solechah merupakan salah satu pelaku sejarah pengembangan TPQ dibawah naungan PC. Muslimat NU.
Diakhir sesi, 270 peserta yang ikut FGD dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan problem-problem yang dihadapi serta mencarikan formulasi solusi yang tepat, untuk dapat diterapkan.
” Bapak/Ibu ini ada kertas untuk diisi, kendala atau problem yang dihadapi selama ini. kertas berwarna hijau ditulis tentang santri, orange ditulis tentang sarpras, kuning ditulis tentang SDM guru, merah tentang kelembagaan” Tutur Farida
“Kertas-kertas yang ditulis tersebut akan dirangkum dan dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya, agar lembaga-lembaga TPQ di Jepara menjadi lebih baik, ” pungkas Fariada (Dzul)