JEPARA | GISTARA. COM – Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC IKA PMII) Kabupaten Jepara menggelar doa dan tahlil mengenang tujuh hari wafatnya Dr. KH. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag., Sabtu (7/6/2025) di Wisma Pergerakan, Desa Karangkebagusan, Jepara.
Acara diawali pembacaan Maulid Nabi oleh Nabil Ketua Majelis Sholawat Ashabussoffah PC PMII Jepara, dilanjutkan pembacaan tahlil yl dipimpin oleh Kiai Amiruddin, S.Pd.I yang merupakan Ketua LBM PCNU Jepara
Ketua PC IKA PMII Jepara Kusdiyanto, M.Pd menyampaikan, rasa kehilangan mendalam atas wafatnya tokoh pendidikan dan aktivis PMII tersebut. “Saya diajar langsung beliau tahun 2000. Beliau itu sosok disiplin, hadir tepat waktu, dan selalu mendukung PMII,” ungkapnya
“Pak Sa’dullah mempunyai jasa sangat banyak bagi PMII, terutama komitmen dalam mendukung perkembangan PMII di Unisnu dan di Jepara,” tambahnya
BACA JUGA: PLN UIK Tanjung Jati B Beri Apresiasi untuk Guru Ngaji Menjelang Hari Kartini
Dalam sesi Mengenang dan Meneladani almarhum Sahabat Dr. KH. Sa’dullah Assa’idi, Luthfi Rohman Alumni PMII yang concern pada pemberdayaan dan pendidikan menyampaikan, kepergian almarhum merupakan kehilangan besar bagi dunia pendidikan di Jepara.
“Pak Sa’dullah adalah tokoh yang konsisten dalam perjuangan pendidikan. Di masa kepengurusan LP Ma’arif Saat Ketuanya KH. Mahfudz Asmawi dan Sekretarisnya Pak Ali Irfan, beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Perguruan Tinggi. Ia salah satu orang yang menggagas pentingnya Jepara memiliki perguruan tinggi,” jelas Luthfi.

Dr. Mayadina menyampaikan kenangannya bersama Dr.Sa’dullah Assa’idi
Sementara itu, Dr. Mayadina Rahmi Musfiroh, MA, Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Unisnu Jepara, dengan mata berkaca-kaca mengenang sosok Dr. Sa’dullah merupakan pribadi humble, humanis, dan disiplin.
“Beliau itu sangat-sangat memaknai waktu, kegiatannya membaca- menulis, menikmati waktunya untuk ilmu,” jelasnya.
BACA JUGA: Polres Jepara Gelar Upacara Peringati Hari Lahir Pancasila Tahun 2025
Mbak Maya panggilan akrab Mayadina, dalam kesaksiannya, menyampaikan bahwa almarhum tetap mengajar meskipun sakit. “Beliau meninggal di hari Minggu, hari Jumatnya (2 hari sebelum meninggal) beliau telah dirawat dirumah sakit dan masih ngajar mahasiswa S2 di rumah sakit,” ungkapnya.
Kegiatan doa dan tahlil ini, menjadi momen haru sekaligus reflektif atas jasa dan keteladanan almarhum dalam dunia pendidikan dan ber-PMII. Kegiatan tersebut diikuti oleh para Alumni PMII, kader dan Pengurus Cabang PMII Jepara. (KA)