Alhamdulillah, Kemerdekaan Indonesia adalah anugerah besar yang patut kita syukuri. Atas berkat rahmat Allah, para pendiri bangsa telah mewariskan kemerdekaan yang dibayar mahal dengan darah, air mata, dan pengorbanan jiwa.
Saat ini kita memperingati kemerdekaan Indonesia ke-80. Kemerdekaan bukanlah titik akhir, akan tetapi menjadi pintu awal menuju perjuangan baru, menghadirkan kesejahteraan sosial, keadilan, dan kemandirian ekonomi bagi seluruh rakyat.
Bangsa Indonesia bangga menyebut diri sebagai negara merdeka. Tapi di balik kebanggaan tersebut, terdapat fakta yakni problem sosial yang terjadi dimana-mana.
BACA JUGA: Bagikan Bendera ke Komunitas Otomotif, Polres Jepara Ajak Tumbuhkan Semangat Nasionalisme
Dalam data statistik, angka kemiskinan menurun, tetapi kesenjangan antar wilayah tetap nyata. Banyak keluarga masih berjuang untuk sekadar menaruh makanan bergizi di meja makan. Petani kesulitan dalam mencari pupuk. Para buruh masih bertarung dengan upah minim, sementara biaya hidup terus melambung.
Selain itu, akses pendidikan masih timpang, kualitas layanan kesehatan masih jauh dari kata merata, pengangguran, stunting, pernikahan dini, narkoba terus menghantui, yang kesemuanya memerlukan penanganan secara serius dan komprehensif dari pemerintah.
Saat ini, penjajahan hadir dalam bentuk ketidakadilan struktural, sistem ekonomi yang tidak berpihak, keadilan hukum yang belum terwujud. Beban sosial itu semakin terasa di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.
BACA JUGA: Bupati Jepara: Soal Investasi, harus Sejalan Dawuh Kyai dan Fatwa Ulama’
Saatnya bangsa ini menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong, solidaritas, dan tepa selira. Negara wajib hadir lebih kuat dalam memberi perlindungan, memastikan kesejahteraan rakyat, dan membangun fondasi kedaulatan ekonomi dari desa hingga kota.
Delapan puluh tahun merdeka harus menjadi momentum refleksi, apakah kemerdekaan hanya kita rayakan dengan upacara dan pesta, atau benar-benar kita maknai dengan menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan?
Kemerdekaan sejati adalah ketika setiap rakyat Indonesia terbebas dari rasa lapar, terbebas dari kekhawatiran akan masa depan anak-anaknya, dan memiliki ruang yang sama untuk maju.
Dengan semangat persatuan, optimisme, dan kerja nyata,Bangsa Indonesia memiliki peluang besar menuju cita-cita emas: menjadi bangsa yang benar-benar merdeka lahir dan batin. (KA)