Den Hasan, relawan literasi Jepara
JEPARA | GISTARA.COM – Tiga bulan terakhir, sosok Muhammad Hasan—akrab disapa Den Hasan—terus wara-wiri dari satu desa ke desa lain di Jepara. Sebagai Relawan Literasi Masyarakat (Relima) Perpustakaan Nasional RI, ia sudah menyambangi 75 Perpustakaan Desa (Perpusdes) dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Di Jepara sendiri ada 149 titik penerima bantuan buku bermutu, mulai dari Perpusdes, TBM, hingga rumah ibadah. Namun, ribuan buku itu kerap membuat pengelolanya bingung: “Bagaimana caranya agar buku-buku ini hidup?”
Jawabannya datang bersama Relima. Lewat pendampingan, Den Hasan tidak hanya memberi arahan, tapi juga mengajak langsung. Ia memperkenalkan berbagai kegiatan yang bikin buku lebih dekat dengan masyarakat: nonton film edukasi, membaca nyaring, dongeng, parenting, pelatihan menulis, tamu literasi, workshop mendongeng, hingga lapak baca.
BACA JUGA: Lewat TATAH, IFEX, hingga INDEX Dubai 2026, Bupati Jepara: Buka Jejaring Pasar Baru dan Tarik Investor ke Jepara
Di salah satu unggahan Instagramnya, Den Hasan menulis, “Memasuki bulan Agustus, saya bergerilya ke Perpusdes. Mengajak pengelola dan warga untuk mencoba hal baru, karena buku bukan sekadar disimpan, tapi dihidupkan.”
Kegiatan itu benar-benar terasa manfaatnya. Amin Sururi, Founder TBM Az-Zahwa, mengaku sempat tak percaya bahwa TBM bisa menggelar pelatihan film.
“Dulu kami tidak terpikir bahwa TBM bisa membuat pelatihan pembuatan film. Namun dengan adanya Relima, saya diberikan gambaran bahkan diajak membuat kegiatan untuk menghidupkan buku,” katanya.

Den Hasan bersama anak-anak SD
Tak berhenti di kegiatan kreatif, Den Hasan juga aktif dalam advokasi. Ia mendatangi Diskarpus Jepara, berdialog dengan Bunda Literasi, hingga mendorong kepala desa untuk mengalokasikan anggaran bagi Perpusdes. Bahkan, beberapa sekolah yang dekat dengan TBM kini ikut menjadi mitra berkat jembatan yang ia bangun.
Cerita serupa datang dari Perpusdes Sangkar Kaweruh di Desa Pecangaan Kulon. Koleksi buku yang dulu tak tersentuh, kini hidup kembali berkat kerja sama dengan Pos PAUD, TK Pertiwi, dan SDN sekitar.
BACA JUGA: Bupati Jepara: Perbaikan Gedung DPRD Jepara Gunakan Anggaran Pusat
Di Facebook-nya, Den Hasan pernah menuliskan refleksi singkat setelah mendampingi sebuah TBM:
“Yang saya bawa bukan hanya program, tapi harapan. Bahwa literasi bisa tumbuh dari ruang kecil, asalkan ada yang mau menggerakkannya.”
Kutipan-kutipan sederhana itulah yang memperlihatkan bagaimana Den Hasan menjalani perannya sebagai Relima; membumikan literasi dengan cara yang hangat, membumi, dan penuh kolaborasi.
Kini, setelah tiga bulan berjalan, jejak Den Hasan di 75 titik literasi sudah meninggalkan perubahan nyata. Buku-buku yang tadinya hanya tersusun rapi di rak, kini hidup lewat cerita, film, kegiatan menulis, dan bahkan menjadi alat untuk membangun jaringan antar-lembaga.
Karena bagi Den Hasan, literasi bukan sekadar urusan membaca, melainkan cara menghidupkan imajinasi dan merajut kebersamaan di desa.(KA)