JEPARA | GISTARA.COM – Workshop Teater Laskar yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Tengguli Bangsri Jepara sukses digelar selama dua hari, Sabtu hingga Ahad, 27-28 September 2025. Kegiatan ini berlokasi di Kafe Gadu milik Bapak Waluya, kompleks Yayasan Gamapetra Rt. 04 Rw. 05 Kepuk Bangsri Jepara, dan menjadi fokus utama pengembangan siswa dalam berkesenian sekaligus berkarakter.
Ekstrakurikuler Teater ini merupakan salah satu implementasi dari konsep Pelajar Pancasila dan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang bertujuan mengembangkan peserta didik secara utuh melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga untuk menghasilkan siswa yang beradab dan bertanggungjawab.
Workshop dibuka oleh Bapak Ali Makruf, S.Pd.I, Waka Kesiswaan MA NU Tengguli, yang menekankan bahwa Ekstrakurikuler Teater Laskar ditujukan agar siswa-siswi bisa belajar pendalaman karakter Pelajar Pancasila.
BACA JUGA: Bubarkan Aksi Balap Liar, Tim Patroli Siraju Polres Jepara Amankan Puluhan Motor
Kepala Madrasah MA NU Tengguli, Son Hadi, S.Ag, S.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler seperti ini menjadi kegiatan yang sangat diunggulkan di Madrasah mereka, untuk membangun karakter siswa-siswi, khususnya Gotong-royong, public Speaking, kolaborasi, dan berfikir kritis.
Berbagai materi seni dan keteateran padat disajikan selama workshop. Pada hari pertama, materi dimulai dengan Ke-Sastra-an disampaikan oleh M. Sabbas, Ke-Naskah-an oleh Rudi, Ke-aktor-an oleh Alief, Manajemen Pementasan oleh Aufi, ke-Laskar-an oleh M. Ali Burhan, Kontemplasi Senja oleh semua panitia, malamnya Tembang Jawa oleh Mbak Tesha Yosita DK, dan Tari Tradisional oleh Nanda Eva, ditutup dengan Pendalaman penulisan Naskah. Hari ke dua, materi seni tradisi musik Gamelan oleh Joko dan kawan-kawan dari Grup Gending Pahing, dan materi Tari lanjutan. Acara dilanjutkan dengan Pementasan dan ditutup dengan evaluasi dan baiat warga baru Teater Laskar.
Muhammad Ali Burhan, Pembina Teater LASKAR MA NU Tengguli, menjelaskan bahwa fokus utama Laskar adalah keteateran, dimana siswa mengasah kemampuan akting, penyutradaraan, artistik, hingga manajemen panggung, memastikan regenerasi seniman Jepara terus berjalan.
Komunitas LASKAR sendiri memiliki semboyan: “Merenung Seperti Gunung, Bergerak Seperti Ombak, Manunggal Bhumi, Raih Prestasi Langit,” yang mengajarkan kedalaman pemikiran, sikap aktif, dinamis, istiqomah, pantang putus asa, dan berorientasi pada Ridho Allah. Teater LASKAR disebutnya sebagai kawah candradimuka bagi siswa untuk belajar kehidupan dari berkesenian.
Ketua Panitia, M. Syarifuddin, menyebut bahwa Theater Laskar adalah media kami belajar bersama di masyarakat secara langsung.
Workshop ini juga dihadiri dan didukung oleh para alumni, antara lain Alif Wahyu H, M. Sabbas, Aufi Auliya Trisilvia, Ah. Sutresno, dan lain-lain, yang turut berpartisipasi. (AD)