JEPARA | GISTARA. COM – Bupati Jepara Witiarso Utomo meninjau secara langsung jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jungporo di Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Rabu (1/10/2025).
Bupati didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Tirta Jungporo Zamroni Lestiaza, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Farikhah Elida, serta sejumlah perangkat daerah terkait.
Bupati menyampaikan bahwa kegiatan turun lapangan ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat Desa Kedungmalang mengenai sekitar 80 sambungan rumah (SR) PDAM yang tidak berfungsi.
“Alhamdulillah hari ini sudah mengalir. Bahkan sudah beberapa hari sebelumnya,” ujar Mas Wiwit, sapaan akrabnya.
BACA JUGA: Bupati Jepara Tuntaskan Peninjauan 75 Anak Calon Siswa SR
Ia menambahkan, dalam satu bulan ke depan seluruh saluran PDAM di Desa Kedungmalang diharapkan dapat berfungsi lebih lancar. Bupati juga menargetkan pemasangan sekitar 240 SR baru agar masyarakat tidak kembali mengalami krisis air, terlebih saat musim kemarau.
Sebelumnya, warga Kedungmalang terlebih saat musim kemarau memang kerap mengalami kekurangan air bersih. Warga menggantungkan air bersih dari droping air pemerintah. Mereka juga membeli air dari pedagang air keliling untuk memenuhi kebutuhan harian.
Sumarni (50), warga RT 5 RW 3 Desa Kedungmalang, mengatakan senang dengan langkah cepat Bupati menyelesaikan permasalahan air bersih. Ia menceritakan bahwa selama hampir setahun, jaringan PDAM di rumahnya tidak mengalir dengan baik.
“Sudah beberapa hari ini mengalir lancar, terima kasih Pak Bupati,” ucapnya.
BACA JUGA: Satlantas Polres Jepara Edukasi Pelajar tentang Tertib Berlalu Lintas dan Safety Riding
Meski demikian, menurut Sumarni air PDAM yang sudah mengalir belum sepenuhnya jernih. Ia berharap suplai air ke rumah warga lebih lancar dan layak pakai.
Terkait hal itu, Bupati memerintahkan jajaran PDAM segera menindaklanjuti permintaan tersebut.
Sebelumnya, PDAM Tirta Jungporo memang diinstruksikan untuk membenahi saluran air ke wilayah Kedungmalang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa berkurangnya debit air disebabkan oleh sedimentasi dan korosi pada sejumlah pipa distribusi.
“Masih banyak jaringan yang menggunakan besi dan kena korosi, ini kita rencanakan untuk diganti,” jelas Zamroni.
Zamroni menambahkan, perbaikan juga mencakup penggantian sand filter di Bendung Bongpes yang telah habis. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab masalah seperti yang dialami Sumarni dan warga sekitarnya.
“Kita harapkan seluruh perbaikan dapat selesai dalam waktu satu bulan ke depan,” tandasnya.(KA)