Idaroh Literasi FTBM Jepara
JEPARA | GISTARA. COM – Bertepatan dengan peringatan Bulan Bahasa, Forum TBM Jepara menggelar Idaroh Literasi sebagai sarana konsolidasi organisasi sekaligus wadah diskusi tentang gerakan Literasi. Acara rutin PD Forum TBM Oktober ini diadakan pada Ahad, 12 Oktober 2025, di Gedung Museum Kartini Jepara.
Agenda diskusi utama mengusung tema “Bulan Bahasa, Membincang Cerita Tutur dan Ingatan Kolektif Masyarakat Jepara”.
Lia Supardiani, Kasi Sejarah dan Purbakala Jepara, yang menjadi narasumber, menjelaskan bahwa kebudayaan Jepara sangat kaya dan tidak harus berupa benda atau bangunan, tetapi juga cerita tutur yang hidup di masyarakat. Kewajiban kita bersama untuk melestarikannya.
BACA JUGA: Lewat TATAH, IFEX, hingga INDEX Dubai 2026, Bupati Jepara: Buka Jejaring Pasar Baru dan Tarik Investor ke Jepara
Senada, Den Hasan dari Relima Jepara memberikan solusi konkret bahwa Cerita Tutur bisa dilestarikan melalui pentas budaya, penulisan menjadi buku, dan dongeng.
Dukungan juga datang dari Muhammad Adjib Ghufron, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Jepara, yang menyebut kebudayaan sebagai elemen penting dalam membangun Jepara.
Kegiatan yang dihadiri oleh 17 TBM anggota dan diawali dengan sambutan serta dilanjutkan dengan konsolidasi organisasi untuk kinerja ke depan ini, menunjukkan sinergi kuat pegiat literasi dan kebudayaan.
M. Ali Burhan, Ketua PD Forum TBM Jepara mengatakan bahwa TBM bisa bersinergi dengan Museum untuk mempertajam praktek baik di lingkungannya.
BACA JUGA: PLN UIK Tanjung Jati B melalui YBM Salurkan Santunan untuk Guru Ngaji di Desa Petekeyan
Sebagai lembaga mandiri, TBM-TBM di Jepara akan tetap komitmen mendukung semua gerakan literasi di masyarakat, termasuk melestarikan Cerita tutur.
Selain diskusi utama mengenai cerita tutur, acara ini juga menampilkan narasumber Eniek Yuniarti, M. Pd., CT. (Kak Enock), Panelis sekaligus Bintang Literasi dalam forum ini, yang menekankan orientasi literasi sebagai kecakapan hidup.
“Bagi saya literasi memang harus mengikuti jaman, dimana harapan kita pastinya adalah minat berliterasi yang semakin baik pada generasi setelah kita, para anak muda dan anak usia sekolah. Sehingga memang dibutuhkan yang namanya pencatatan, tentunya dengan Bahasa yang fleksibel dan mengikuti jaman,” tuturnya
Kegiatan ini dihadiri oleh TBM Gardu baca, TBM Isykarima, TBM Smart Pustaka, TBM RBI, TBM Aksamala, TBM Al Muhtaj, TBM Kartini, TBM Az Zahwa, TBM Teras pustaka, TBM Rumah Baca Lentera, TBM HARMONY, TBM Binar, TBM Ben Pinter, Griya Baca Naurasyida, TBM Capung, TBM Asy Syifa, TBM PONPES Bukhiriyah, dan Read Aload Jepara, (KA).