JEPARA | GISTARA.COM – Tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara pada 2025 mencapai 20.350 orang hingga Oktober. Jumlah ini mendekati total kunjungan sepanjang 2024 yang tercatat sebanyak 24.400 orang.
Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Jepara, Edy Sujatmiko, dalam pembukaan Festival Literasi Jepara 2025 bertema “Baca, Kreasi, Beraksi” di Gedung Wanita Jepara, Selasa (28/10/2025). Kegiatan pembukaan juga dirangkai dengan pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Jepara, serta penyerahan penghargaan bagi pemenang lomba perpustakaan desa.
“Tingkat kunjungan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara tahun 2024 adalah 24.400 orang, tahun 2025 sampai bulan Oktober adalah 20.350 orang,” ujar Edy.
BACA JUGA: Polres Jepara Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke-97 Tahun 2025
Ia menjelaskan, peningkatan jumlah pengunjung menunjukkan minat baca masyarakat Jepara terus tumbuh. Saat ini terdapat sembilan komunitas aktif yang rutin berkegiatan di Perpustakaan Daerah. “Yaitu Global English Club (GEC), Sanggar Sastra Jepara (SSJ), B’Sahabat, Parenting Hebat, Yoga Senior, Yoga Umum, Komunitas Merajut, Jepara Fashion Community (JFC), dan Read Aloud Jepara,” imbuhnya.
Festival Literasi Jepara 2025 berlangsung selama tiga hari, 28—30 Oktober, dengan beragam kegiatan seperti bedah buku, gelar wicara, pameran UMKM, hingga bazar buku. Acara pembukaan dimeriahkan oleh Tari Dewi Tri Sekti dari Sanggar Sekar Kinasih serta peragaan busana karya desainer lokal Jepara.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Jepara, Edy Sujatmiko, membuka Festival Literasi Jepara 2025
Sementara itu, Bunda Literasi Kabupaten Jepara, Laila Saidah Witiarso Utomo, memperkenalkan program “Literasi Kabupaten Jepara: Goes to BULAN” atau Rabu Literasi Anak sebagai upaya menumbuhkan budaya baca sejak dini. Program tersebut mendorong kegiatan membaca bersama setiap Rabu di sekolah dan rumah, pembentukan pojok baca di desa, serta lomba literasi tematik.
“Dalam program ini, kami menekankan untuk membaca bersama selama 15—30 menit di sekolah maupun di rumah, serta melakukan kunjungan Bunda Literasi ke sekolah-sekolah untuk memberi inspirasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bupati Jepara Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM, Sridana Paminto, menyerukan agar momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97 dijadikan landasan untuk perjuangan modern melalui gerakan literasi. Mewakili Bupati Witiarso Utomo, ia menegaskan bahwa fokus perjuangan pemuda masa kini adalah perjuangan intelektual yang didukung oleh penguasaan literasi. “Semangat itu kita lanjutkan melalui gerakan literasi, sebagai bentuk modern dari perjuangan intelektual,” tuturnya.
Ia menambahkan, gerakan literasi yang diinisiasi Bunda Literasi Kabupaten Jepara melalui program Goes to BULAN selaras dengan visi pembangunan Jepara Mulus (Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius). Menurutnya, gerakan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun sumber daya manusia yang berdaya saing.
Dukungan terhadap kegiatan literasi di Jepara juga datang dari Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Humas Perpustakaan Nasional, Sri Marganingsih. Ia menilai komitmen Pemkab Jepara menjadikan literasi sebagai gerakan nyata patut diapresiasi. “Festival ini bukan hanya tentang membaca, tetapi tentang bagaimana membaca bisa menggerakkan seseorang untuk berpikir, berkarya, dan berbuat sesuatu,” ujarnya.
Sri menambahkan, literasi memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan bijak menghadapi arus informasi.
Pada acara tersebut turut diserahkan piala, piagam, dan uang pembinaan bagi pemenang Lomba Perpustakaan Desa Tahun 2025. Juara I diraih Perpustakaan Barokah Ilmu Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan; Juara II Perpustakaan Pandansari Desa Kedungcino, Kecamatan Jepara; dan Juara III Perpustakaan Karta Prada Desa Margoyoso, Kecamatan Kalinyamatan. (AD/DJ/AP)