Ilustrasi informasi digital (foto: freepik)
JEPARA | GISTARA. COM – Di tengah pesatnya arus informasi yang datang dari berbagai platform digital, Dr. H. Ali, S.E., M.M., Dosen Prodi Magister Manajemen Pascasarjana Unisnu Jepara, mengingatkan pentingnya bijak dalam menyaring informasi.
Perihal tersebut yang disampaikan dalam Kultum di Masjid Ar-Robbaniyyin Unisnu Jepara, setelah sholat Dzuhur, Senin (8/12/2025), Dr. Ali mengangkat tema “Dampak Overload Informasi dan Solusinya dalam Perspektif Islam”, yang mengajak seluruh sivitas akademika untuk lebih bijaksana dalam mengelola informasi di era digital ini.
BACA JUGA: Kolaborasi Lintas Instansi, PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh
Dr. Ali membuka kultum dengan mengajak hadirin untuk bersyukur atas nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk berkumpul dalam Shalat berjamaah. Ia menjelaskan bahwa fenomena overload informasi terjadi ketika seseorang menerima terlalu banyak informasi sehingga sulit untuk memprosesnya dengan baik. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi dan media sosial yang semakin pesat.
“Overload informasi tidak hanya mempengaruhi konsentrasi dan produktivitas kita, tetapi juga dapat merusak akhlak kita jika tidak dikelola dengan bijak,” tegas Dr. Ali. Beliau menambahkan, fenomena ini seringkali menyebabkan stres, kebingungan dalam mengambil keputusan, hingga penyebaran hoaks yang dapat merugikan banyak pihak.

Dr. H. Ali, S.E., M.M
Untuk mengatasi hal tersebut, Dr. Ali mengingatkan pentingnya tabayyun, yaitu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya. Merujuk pada Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 6, beliau menekankan bahwa umat Islam harus berhati-hati terhadap setiap berita yang datang, terutama yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, Dr. Ali juga menekankan pentingnya memiliki sikap tidak tergesa-gesa dalam menghadapi arus informasi yang begitu cepat. Beliau mengingatkan bahwa dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
BACA JUGA: Refleksi Hari Santri: IKA PMII Jepara Teguhkan Spirit Santri, Menuju Peradaban Dunia
BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar di UNISNU Jepara, Dr. Hindun Anisah Ajak Mahasiswa Jaga Semangat Kebangsaan
Sebagai pedoman, beliau mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan agar kita selalu berbicara dengan kata-kata yang baik atau lebih baik diam jika tidak ada manfaat yang dapat diberikan. Hal ini mengajarkan kita untuk berpikir jernih, mempertimbangkan dengan matang, dan tidak terbawa arus informasi yang datang begitu deras.
Kultum ini diakhiri dengan doa penuh harap agar Allah SWT memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua, agar kita senantiasa mampu menyaring informasi dengan kebijaksanaan dan menjaga akhlak mulia dalam setiap tindakan, baik di dunia maya maupun dunia nyata.
“Semoga kita selalu dilimpahi kemudahan dalam memilih yang terbaik dan terhindar dari segala keburukan,” pungkasnya. (KA)