Jamaah memadati Gedung MWC NU Mlonggo mengikuti Ngaji Sareng HIMMA Jepara
JEPARA | GISTARA. COM — Hujan yang turun setelah magrib di wilayah Jepara, tak menyurutkan langkah ratusan santri dan alumni menuju Gedung MWC NU Mlonggo Jepara. Sebanyak 500 santri memadati aula untuk mengikuti Ngaji yang di gelar oleh HIMMA (Himpunan Mutakhorrijin Mutakhorrijat Al Anwar) Jepara, Senin (8/12/2025).
Kegiatan yang bertajuk Ngaji HIMMA Jepara diawali dengan pembacaan Yasin Fadhilah, disusul sambutan dari Pengurus HIMMA Jepara. yang disampaikan oleh Kyai Akhid Turmudzi.
Kyai Akhid menjelaskan bahwa Kegiatan ngaji HIMMA Jepara merupakan sebagai bentuk khidmah kepada ilmu dan Ahli ilmu, selain itu sebagai ajang untuk nyambung sedulur santri yang sudah muqim (menetap) di Jepara khususnya dan umumnya bagi semua santri Jepara tanpa batas.
” Kegiatan ngaji (HIMMA) setahun diadakan 5 kali, ditambah Haul simbah Maimun di Mantingan,” Jelasnya
BACA JUGA: Kolaborasi Lintas Instansi, PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa ngaji yang dilaksanakan HIMMA ini sebagai sarana untuk menambah keilmuwan dan untuk mengingatkan kembali ilmu-ilmu yang telah dipelajari dulu sewaktu di pesantren.
Suasana semakin khusuk dan khidmat pada saat pembacaan Rotib yang dipimpin oleh KH. Marzuqi, semua jamaah serempak membaca bersama, yang diiringi rintikan air hujan.
Meskipun KH. Abdullah Ubab Maemun tidak bisa hadir secara langsung, Mbah Ubab panggilan akrab KH. Abdullah Ubab Maemun tetap memberikan pengantar melalui Zoom.
Dalam penyampaiannya, Mbah Ubab memohon maaf karena tak bisa datang. Dalam kesempatan tersebut Mbah Ubab memberikan muqaddimah tentang ilmu hadis serta memberikan penjelasan keistimewaan-keistimewaan para penghafal hadis.
BACA JUGA: Layanan SKCK Delivery, Polres Jepara : Cukup Bayar Rp10.000
Memasuki inti yaitu, Pembacaan Kitab Arbain Nawawi yang dibacakan oleh KH. Rojih Ubab Maemun (Gus Rojih) putra KH. Abdullah Ubab Maemun.

Gus Rojih membaca Kitab Arbain Nawawi
Gus Rojih membacakan Kitab Arbain Nawawi dengan metode dimaknani. Para hadirin menyimak secara khusyuk, masing-masing memegang kitab dan mengikuti makna yang dibacakan.
Ngaji dimulai dari bab niat, lalu mengalir pada penjelasan tentang Islam, iman, dan ihsan sampai pada bab terakhir secara runtut.
Saat menjelaskan hadis tentang marah, Gus Rojih mengutip pesan Mbah Maemun yang memancing tawa hangat para jamaah, “Tek ngamuk ojo guneman. Tek ono wong wedok ngamuk ojo mbok ladeni.” gerrr di sambut tawa para jamaah
BACA JUGA: IKA PMII Jepara Dorong Sinergi Masyarakat dan Tokoh Agama untuk Keharmonisan dan Kemajuan Bangsa
Gus Rojih juga memberikan wejangan kepada para santri agar selalu berbuat baik kepada siapa pun, menahan amarah, serta pentingnya menjaga perintah Allah, jika ingin diperhatikan-Nya.
Gus Rojih juga mengingatkan kepada para santri untuk tidak merendahkan para kyai, ulama, dan habib.
Meski hujan mengguyur, majelis berlangsung hangat dan penuh keteduhan. Di akhir acara, Gus Rojih membacakan sanad Kitab Arbain Nawawi. Setelah itu dilanjutkan bermusyofaha (bersalaman), kemudian makan kepungan khas pondok pesantren.
Ngaji HIMMA Jepara menjadi ruang untuk menyambung sanad ilmu dan merawat rasa sebagai satu keluarga besar santri. (KA)