
OPENING – Ribuan Ulama Perempuan Ikuti Pembukaan KUPI, mengenakan pakaian identitas negara masing-masing dan terlihat antusias mengikuti pembukaan KUPI II. (Foto: Husni/Gistara)
JEPARA | GISTARA.com – Sebanyak 1600 peserta ikuti pembukaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang digelar di Madrasah Aliyah (MA) Hasyim Asy’ari Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis malam (24/11/2022). Ribuan peserta itu berasal dari 34 Provinsi dan 31 Negara.
Dalam pertemuan ini ketua panitia KUPI masruchah menyampaikan, KUPI adalah ikhtiar bersama-sama mempertegas peran, memperluas pengakuan, membangun pengetahuan, belajar dari pengalaman meneguhkan nilai keislaman, kebangsaan, kemanusiaan, dan kesemestaan. “KUPI juga menjadi wahana ruang perjumpaan bagi para ulama’ perempuan untuk merumuskan pandangan keagamaan atau fatwa terhadap nasib perempauan,” kata Dia.
Sejumlah tokoh nasional nampak turut hadir ke kota ukir sebutan bagi kota Jepara, diantaranya Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, juga KH Husein Muhammad atau Buya Husein, seorang ulama yang aktif mengampanyekan pesan-pesan kesetaraan gender dalam islam.
Selain itu hadir dalam acara, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif, dan disambut pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asyari, yang juga selaku Wakil Ketua DPRD Jepara KH. Nuruddin Amin (Gus Nung).
BACA JUGA: Perempuan Jepara Tunjukkan Kelihaian Mengukir Kayu di Pembukaan KUPI II
Pada acara pembukaan para tamu disuguhi tarian Bedayan sebagai tarian selamat datang. Kemudian para peserta konggres dari berbagai provinsi di Indonesia tampil dengan mengenakan pakaian adat masing-masing. Hadir juga perwakilan dari Provinsi Jawa Barat, Bengkulu hingga Papua.
Pada acara pembukaan para tamu disuguhi tarian Bedayan sebagai tarian selamat datang. Kemudian para peserta konggres dari berbagai provinsi di Indonesia, tampil dengan mengenakan pakaian adat masing-masing. Hadir juga perwakilan dari Provinsi Jawa Barat, Bengkulu hingga Papua.
Uliva selaku Ketua Muslimat NU Bengkulu berharap KUPI ini harus di viralkan sehingga lebih banyak lagi yang terlibat. Merujuk visi KUPI sendiri dapat diterapkan ke semua orang sehingga Indonesia makin sejahtera. Terutama salah satu visi KUPI yaitu kesemestaan. Dalam hal ini sampah yang menjadi masalah serius yang perlu ditangani.
Selain itu menyikapi peran perempuan “Perempuan ini mau jadi pemain atau jadi penonton atau jadi komentator. Kini ruang perempuan sudah dibuka tinggal bagaimana para perempuan memanfaatkan akses itu,” ungkap Uliva saat ditemui wartawan Gistara usai pembukaan. (Husni/Gistara)