JEPARA | GISTARA.com – Selain bicara soal keagamaan, KUPI juga bicara soal isu ekonomi khususnya di Jepara. Hal ini ditunjukkan diacara pembukaan KUPI II terlihat pengukir perempuan asal desa Petekeyan tunjukkan kelihaiannya mengukir kayu.
Kegiatan yang dihadiri ulama’ perempuan Indonesia hingga mancanegara berlangsung di MA Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara pada Kamis, (24/11/2022). Umumnya mengukir dilakukan kebanyakan kaum pria. Pada momen ini perempuan Jepara tunjukkan bahwa mengukir kayu dapat Ia lakukan.
Hj Masruchah selaku ketua panitia menyampaikan bahwa karya ukiran kayu para perempuan Jepara tidak kalah jauh dengan pengukir laki-laki pada umumnya. “Hal ini merupakan salah satu contoh bahwa perempuan tidak semata dirumah tapi juga punya karya-karya yang setara dengan laki-laki,” ungkap Hj Masruchah.
BACA JUGA: KUPI Tegaskan Peran Ulama’ Perempuan dalam Merawat Kebangsaan
Sebanyak belasan pengukir berjajar bersama-sama mengukir di atas meja khusus mengukir yang telah disediakan tempat tersendiri dengan alat manual berupa palu yang terbuat dari kayu dan tatah (alat ukir terbuat dari besi).
Hasil dari ukiran pengukir Jepara ini mereka pamerkan berupa ukiran khas Jepara, kaligrafi, bingkai tokoh ulama’nu dan lain sebagainya.
Para pengukir perempuan asal desa Petekeyan tidak hanya menganggap bahwa mengukir merupakan kegiatan membuat suatu karya saja, melainkan juga dapat membantu meningkatkan perekonomian dalam sektor industri mebel dan ukiran.
Dilain sisi ada yang menganggap bahwa mengukir merupakan hobi yang sangat diminati dan juga dapat mempertahankan kesenian yang ada di Jepara. (Husni/Gistara)