JEPARA | GISTARA.com – Sebagai upaya pengendalian inflasi dampak dari kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Pemerintah Kabupaten Jepara telah memutuskan penerima calon bantuan sosial bagi nelayan. Sejumlah 4 ribu nelayan di Jepara akan diberi bantuan subsidi sebesar Rp 150.000 tiap bulan. Bantuan itu diberikan selama tiga bulan.
“Ini salah satu bentuk perhatian kita kepada nelayan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa sedikit meringankan beban para nelayan pasca kenaikan harga BBM lalu,” ujar Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Diketahui, total anggaran yang disiapkan untuk bantuan sosial kepada nelayan sebesar Rp 1,862 miliar. Penyalurannya dilakukan sekali dalam tiap bulannya. Bantuan subsidi tersebut mulai diberikan bulan depan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jepara Wasiyanto menyampaikan, para calon penerima subsidi (nelayan) mendaftar lewat aplikasi. Kemudian penyalurannya lewat rekening.
BACA JUGA: Komitmen Cegah Narkoba sejak Dini, Baanar Sosialisasikan P4GN di Kalangan Pesantren
Adapun persyaratannya yang harus dipenuhi bagi para nelayan yang ingin mendaftar aplikasi tersebut di antaranya harus punya e-Pas, dan kartu nelayan. Atau kartu identitas yang menunjukkan bahwa dia nelayan. ”Bisa juga menggunakan surat keterangan dari petinggi atau kepala desa yang menyatakan dia adalah nelayan,” terang Wasiyanto.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 5 miliar untuk penanganan dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM. Selain diperuntukkan bagi nelayan, bantuan subsidi juga diberikan kepada kelompok lainnya.
Sebesar Rp 200 juta akan dibagikan untuk keluarga penerima manfaat (KPM) lewat Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Jepara. Selanjutnya Rp 738 juta rencananya untuk pemberian subsidi BBM bagi angkutan kota atau desa tiket kelas ekonomi. Pencairannya dilewatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Jepara. Adapun bantuan subsidi BBM alsintan kepada kelompok tani sebesar Rp 2,05 miliar.
Edy Supriyanta berharap adanya bantuan ini dapat meningkatkan pendapatan dan perekonomian kelompok pengolah dan pemasar ikan di Jepara. (Husni/Gistara)