UNGARAN | GISTARA.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah mengalokasikan MinyaKita sebanyak 2.880 liter untuk didistribusikan di wilayah Kabupaten Semarang. Jumlah itu terbagi dalam 240 karton atau kardus.
Disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan Diskumperindag Kabupaten Semarang, Widada Mutiara, proses distribusi MinyaKita direncanakan akan dilaksanakan pada Jumat (17/2/2023).
“Bisa Jumat besok atau pekan depan, rencananya di Pasar Bandarjo Ungaran,” ungkapnya di Ungaran, Kamis (16/2/2023).
Dijelaskan Widada, semua distribusi MinyaKita akan difokuskan di Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang. Jika per karton berisi 12 liter, maka total MinyaKita yang didistribusikan sebanyak 2.880 liter.
Seperti diketahui, ketersediaan minyak goreng besutan pemerintah tersebut terbilang menipis dan langka. Akibatnya, harga di pasaran melambung melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14 ribu.
BACA JUGA: Satu Tahun Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Kabupaten Semarang Bentuk Komunitas Digital ‘Jarimu Awasi Pemilu’
“Saat ini memang masih langka. Kalaupun ada, harganya Rp 16 ribu,” sambungnya.
Seperti diinformasikan sebelumnya, pedagang dan pembeli Pasar Bandarjo mengaku kesulitan mendapatkan stok minyak goreng tersebut. Bahkan, para pedagang mengaku harus mencari minyak goreng besutan pemerintah itu hingga ke luar daerah.
Sementara aparat gabungan Ditreskrimsus Polda Jateng terus bergerak untuk memantau perkembangan pasokan Minyakita di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Penyaluran Domestic Market Obligation (DMO) dari produsen minyak goreng ke Jawa Tengah mencapai 87 ton yang kini sedang dalam proses distribusi.
Berdasarkan data Satgas Pangan, stok MinyaKita di Bulog Semarang terdapat 18.000 liter atau 20 ton. Distribusi akan dilakukan melalui Rumah Pangan Kita (RPK), pasar tradisional dan pedagang eceran dan dilaksanakan mulai Rabu 15 Februari 2023. (Arief/Gistara)