
PENGAOSAN – Habib Muhsin menceritakan KH. Ahmad Rofiq Malik sebelum wafat saat mengisi maulid di TPQ dan Madin Tarbiyyatul Athfal Gemulung, Pecangaan. (Foto: Husni/Gistara)
JEPARA | GISTARA.com – KH Ahmad Rofiq Malik, ulama’ karismatik asal Kabupaten Jepara, meninggal dunia saat tengah mengisi tausiyah di Ponpes Al Murtadho di Desa Blingoh, Donorojo, Jepara, Rabu, (8/3/2023) malam.
Sebelum wafat, Almarhum sempat meminta Habib Muhsin bacakan kitab karangan Al-Habib Abdullah Bin Alwi Al-Hadad disela-sela mengisi tausiah. “Bib kulo pengen entuk barokahipun Al Habib Abdullah Bin Alwi Al-Hadad, Kulo Bade ngaos kitab niki,” pintanya.
Kemudian kitab itu ditunjukkan kepada Habib Muhsin dan meminta membacakan tentang nikmat-nikmat Allah. Habib Muhsin menerangkan dalam kitab tersebut, bahwa sesungguhnya nikmat tertinggi bagi orang-orang yang sholeh yaitu dekat dengan sang kholiq. “Setelah itu saya kembalikan kepada beliau untuk menyampaikan nasihat tausiyah,” terangnya.
Hal itu dikisahkan Habib Muhsin saat menghadiri Pengajian di TPQ dan Madin Tarbiyyatul Athfal Gemulung, Pecangaan, Jepara, Jum’at, (10/3/2023).
Lanjut Habib menerangkan, jauh-jauh hari KH Ahmad Rofiq sempat mengharap kehadirannya di rumah dengan tujuan meminta Ijazah pembacaan Rotibul Hadad karangan Al Habib Abdullah Bin Alwi Al-Hadad.
BACA JUGA: Wisuda TPQ Tarbiyyatul Athfal Gemulung Cetak Generasi Hubbul Qur’an
Kemudian sebelum pengajian dimulai, Habib Muhsin sempat singgah dikediaman beliau untuk melaksanakan sholat Maghrib. Akan mau berangkat, Habib Muhsin menggunakan imamah terlebih dahulu kemudian dalam hati beliau ada keinginan memberikan ijazah kepada beliau dengan tujuan menghidupkan sunnah dari pada kanjeng nabi Muhammad SAW.
“Yi ayok sami-sami nguripaken sunnahipun kanjeng nabi Muhammad Saw yang sekarang ini sudah dilupakan atau ditinggalkan orang salah satunya menggunakan imamah,” ungkapnya kepada KH Ahmad Rofiq. Lantas beliau menyetujuinya. Kemudian berkumandang Adzan Isya’ kemudian Habib Muhsin dan KH. Ahmad Rofiq Sholat berjamaah.
Usai sholat, beliau bersama membaca surah Al-Mulk. “Barang siapa yang istiqomah dengan surah Al-Mulk berarti Allah berkehendak kepadanya untuk tidak mendapatkan siksa kubur. Dengan tujuan agar kita semua terbebas dari pada fitnah kubur maupun siksa kubur,” terang Habib Muhsin.
Setelah itu dilanjut membaca Rathibul Hadad dengan tujuan agar kita termasuk orang-orang yang Husnul Khotimah. Ketika Habib Muhsin mau pamitan mau berangkat pengajian beliau nggak mau. Beliau minta Srakalan atau mahallul qiyam terlebih dahulu. Selesai itu berangkat ke majlis Blingoh sampai dilokasi melakukan pembacaan Maulid dan KH. Ahmad Rofiq mengisi tausiyah.
“Sebelum wafat beliau sempat mengajak sholawat dan insyaallah beliau termasuk orang-orang yang syahid dan Khusnul Khotimah. Mudah-mudahan kita mendapatkan kebarokahan dari pada beliau,” ungkap Bib Muhsin. (Husni/Gistara)