JEPARA | GISTARA.COM – Masyarakat Desa Kepuk menggelar ritus wiwit dan berdoa untuk meningkatkan kesejahteraan Desa Kepuk, di Desa Kepuk pada Sabtu, (3/6). Ritual ini merupakan serangkaian dari acara festival memeden gadhu yang diadakan sejak tanggal 2 juni kemarin.
Ritual dimulai dengan mengelilingi bangunan berbentuk prisma yang memiliki 3 titik dan terbuat dari bambu dan jerami. lalu menaburkan biji-bijian padi dan polowija ke tanah yang sudah diberi air.
Hasan yang merupakan salah satu budayawan asal Jepara memimpin ritus wiwit pada kali ini. Ia mengungkapkan bahwa ritus wiwit merupakan ritual bentuk rasa syukur masyarakat Kepuk terhadap apa yang telah diberi dari yang Maha Kuasa, berupa bentuk tanaman pertanian yang subur.
“Ritus ini merupakan bentuk rasa syukur kita kepada yang Maha Kuasa, karena telah diberikan rezeki berupa tanaman yang subur dan pangan yang cukup” Ujarnya.
Selanjutnya, ritual inti dipimpin oleh budayawan Jepara, Citra. Dalam ritual ritus ini berisi tentang doa-doa yang dipanjatkan kepada yang Maha Kuasa dan tembang-tembang jawa.
Adapun simbol dari bangunan prisma tersebut ialah, dari 3 titik yang dimiliki memiliki arti hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam semesta. sementara itu terdapat titik paling tinggi yakni yang menyimbolkan bentuk instans dari ketika titik tersebut.
“Dari 3 titik ini memiliki arti hubungan antara manusia dan Tuhan, hubungan antara manusia dan manusia dan hubungan anatara mamusia dan alam. Sementara titik yang paling tinggi ini bentuk dari keinstanan dari ketiga titik tersebut. Namun yang paling perlu kita perhatikan ini yang hubungan manusia antar manusia” Jelas citra.
Ritual pun diakhiri dengan memanah ujung dari prisma lalu membakar bangunan prisma yang dilakukan oleh Citra. (galuh/sochib)