JEPARA | GISTARA.COM – Waktu Pemilihan Umum (Pemilu) semakin dekat, sejumlah Partai Politik atau Parpol mulai melakukan pergerakan. Konsolidasi hingga merancang strategi pemenangan sudah dipersiapkan.
Ihwal pemenangan, di Kabupaten Jepara sendiri setidaknya minimal perolehan bagi Parpol untuk mendapatkan satu kursi berada di angka 18.290 suara.
Jumlah tersebut, didapat dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jepara, 914.996 per 20 Juni 2023. Kemudian, dibagi 50 kursi yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Supaya mendapatkan kemenangan mutlak, beberapa Parpol sudah meramu tak-tik. Mulai dari sosialisasi secara umum, door to door, bangun emosional, bahkan bisa jadi dengan mengobrak-abrik desa pemenangan suara lawan.
Untuk itu, bagi beberapa Caleg diharap untuk mengamankan desa supoorting suaranya. Sebab, Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) akan mungkin terjadi.
Kali ini, Gistara memetakan populasi DPT terbesar untuk diamankan sesegera mungkin, berdasarkan masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil) di Kabupaten Jepara.
Dapil Satu, di Kecamatan Tahunan terdapat Desa Kecapi 12.719 DPT; Desa Tahunan 10.606 DPT; Desa Ngabul 10.547 DPT; Desa Krapyak 8.682 DPT; dan di Kecamatan Jepara ada Desa Mulyoharjo 7.665 DPT.
Dapil Dua, berada di Kecamatan Mlonggo Desa Karanggondang 12.913 DPT; Desa Sinanggul 10.430 DPT; lalu di Kecamatan Bangsri Desa Bangsri 12.278 DPT; Desa Tengguli 9.764 DPT; trus di Kecamatan Pakis Aji Desa Lebak 9.936 DPT.
Dapil Tiga, Kecamatan Donorojo Desa Tulakan 12.020 DPT; Desa Blingoh 8.159 DPT; selanjutnya di Kecamatan Kembang Desa Tubanan 8.622 DPT; Desa Kancilan 7.487 DPT; Desa Cepogo 7.417 DPT.
Dapil Empat, di Kecamatan Mayong Desa Mayong Lor 9.403 DPT; Desa Pancur 8.699 DPT; kemudian di Kecamatan Welahan Desa Teluk Wetan 7.910 DPT; Desa Kalipucang Wetan 7.889 DPT; Desa Kalipucang Kulon 7.734 DPT.
Dapil Lima, ada di Kecamatan Pecangaan Desa Troso 16.338 DPT; lalu di Kecamatan Batealit Desa Bawu 11.441 DPT; Desa Ngasem 8.206 DPT; Desa Raguklampitan 7.288 DPT; Desa Mindahan 6.466 DPT.
Lima desa dengan populasi terbesar di masing-masing Dapil, tidak menjamin peroleh suara bakal maksimal. Sebab, beberapa titik desa barangkali telah manjadi basis dari elite partai. Sehingga, gesekan kemungkinan besar terjadi. (Sochib)