JEPARA | GISTARA.COM – Sejumlah koperasi di Jepara dinilai matang dalam berorganisasi dan mampu menjawab tantangan zaman. Sehingga, Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko berharap koperasi turut membantu menekan inflasi.
Hal itu, disampaikan dalam tasyakuran bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakertrans) di Gedung Wanita Jepara, Senin (10/7/23).
Koperasi yang bergerak di bidang usaha perdagangan, ia berharap, agar ikut membantu upaya menekan laju inflasi dengan cara memotong jalur distribusi. Caranya dengan mendatangkan komoditas yang berkontribusi besar pada angka inflasi, langsung dari Produsen di luar daerah.
“Koperasi sudah berhasil menggawangi sejumlah masyarakat Jepara. Diamankan dengan beragam lapangan pekerjaan. Tentu, pelayanan juga akan ditingkatkan. Misalnya seperti layanan berbasis digital atau aplikasi,” papar Edy, Senin (10/7/23).
Perubahan dari konvensional menuju digital, sebagaimana tema “Penguatan Jati Diri Koperasi di Era Global”. Pengejawantahan dari upaya koperasi bertransformasi dari citra model lama dan konvensional menjadi model baru menuju era digital.
Sementara itu, jelang Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke – 76 pada 12 Juli 2023 nanti, tercatat ada 685 koperasi di Jepara. Meski hanya 316 unit koperasi yang masih aktif, bagi Edy, tetaplah kekuatan besar yang turut menyangga pembangunan dan perekonomian daerah.
Melalui koperasi yang berjalan, telah menjangkau 167.321 anggota dan menyerap karyawan sebanyak 1. 699 orang serta 15 manajer. Artinya, peran Koperasi tidak diragukan lagi sebab memberi lapangan pekerjaan kepada masyarakat.
“Saya yakin pinjaman yang disalurkan koperasi untuk pedagang kecil dan usaha mikro telah menggerakkan perekonomian masyarakat, karena syaratnya mudah,” ujar Edy.
Melalui koperasi, juga pada menurunnya angka kemiskinan di Jepara. Bahkan, menjadi yang terendah di sekitar wilayah Gunung Muria.
“Presentasi penduduk miskin di Jepara yang sempat naik akibat pandemi dari angka 7,17 persen tahun 2020 ke 7,44 persen tahun 2021, berhasil kita tekan ke angka 6,88 persen pada tahun 2022,” pungkasnya. (Okom/Sochib)