JEPARA | GISTARA.COM – Sejumlah mahasiswa Sudan terombang-ambing atas tragedi Perang Saudara di negara perkuliahannya. Lantas, setelah 100 hari mereka dihadapkan dengan dua pilihan.
Pertama, melanjutkan studi di negara lain atau yang Kedua, kuliah di Indonesia. Hal tersebut, disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Alburuj Jepara, Abdul Baits Muchtar.
“Masih menunggu keputusan resmi dari Sudan ihwal mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Karena, pendidikan mahasiswa harus terus dilanjutkan,” papar Abdul Baits kepada Gistara, Sabtu (29/7/23).
Pihaknya menginformasikan, sejauh ini terdapat dua kampus luar negeri yang telah menawarkan santri PonPes Alburuj untuk melanjutkan studi perguruan tinggi. Negara tersebut, adalah Yordania dan Turki.
Sementara itu, apabila melanjutkan di dalam negeri, kata dia, beberapa universitas telah menawarkan sebagai wadah lanjutan mahasiswa Sudan dari Alburuj. Di antara kampus yang menawarkan, yaitu Universitas Islam Nahdatul Ulama (Unisnu) Jepara.
Kendati apabila beberapa mahasiswa menginginkan kembali ke Sudan, menurutnya, tidak bisa. Lantaran, kondisi Ibukota Sudan -Khartum telah hancur lebur akibat peperangan 100 hari kemaren.
“Sistemnya nanti, mahasiswa bisa kuliah secara online di Yordania atau Turki. Jika di Indonesia, juga dipersilahkan. Dan tenang, ijasah akan keluar sebagaimana bangu perkuliahan di Sudan,” jelasnya.
Trivia, mahasiswa yang pindah kampus, nantinya meminta surat keterangan dari Sudan melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Sudan. Kemudian, mahasiswa tersebut akan mengulang materi kembali -bukan semester, karena kemungkinan besar pindah jurusan.
Di sisi lain, salah satu mahasiswa Sudan sekaligus santri PonPes Alburuj, Farid membeberkan, dirinya bakal melanjutkan studi di Yordania. Karena bagi mahasiswa semester tujuh ini, tittle dari luar negeri cukup berarti.
“Kata abah (Abdul Baits), prioritas ada di semester 5, 6, 7. Abah dan orangtua tidak mengarahkan kemana, bebas. Sambil menunggu info selanjutnya, lebih baik tabarukan (mengabdi) di PonPes dulu,” pungkas Farid.
(Okom/Sochib)