MAGELANG | GISTARA.COM Pebisnis muda ini punya mimpi yang harus terlaksana dalam 3 tahun mendatang. Apa itu mimpinya? Dia ingin membuka minimal 3 cabang di Semarang, Yogyakarta dan Solo. Tak hanya itu, ia juga punya target memiliki karyawan minimal 25 orang.
Siapa pebisnis muda yang dimaksud? Dirinya seorang mantan pejabat atas dari salah satu bank BUMN di Indonesia. Tak main-main, dirinya berkarir di bank dengan asset terbesar di Indonesia. Akhirnya memutuskan menghentikan karir yang dimimpikan banyak orang dan telah ia bangun selama 13 tahun.
Iya, Agung Chandra Purnama. Ia tidak hanya meninggalkan karir, namun juga meninggalkan gaji yang cukup tinggi demi menekuni dunia usaha yang digeluti sekarang.
“Awalnya terinspirasi untuk meneruskan jejak keberhasilan usaha ayah di keripik singkong. Namun setelah beberapa waktu terjun di bisnis ayah, sepertinya jauh lebih menantang membuat usaha baru dari nol”, kata Chandra.
Kecintaan dan kegemaran terhadap makanan cokelat membuat Chandra akhirnya mulai melakukan riset kecil-kecilan. Ia mulai belajar mengenal jenis coklat dan mengolah coklat dari chocolatier (ahli cokelat) dari dalam dan luar negeri. Hingga akhirnya ia berhasil menciptakan produk cokelat bonbon dan cokelat truffle yang kemudian diberi merk dagang Nyokelat
BACA JUGA: Pameran Final Project Exhibition, Kenalkan Produk Lokal Jepara Tenun Azola Kualitas Berkelas
Apa yang dia impikan ternyata tidak semulus ketika bisnis mulai dijalankan. Merintis usaha baru tidak semudah apa yang dibayangkan, apalagi saat mulai usaha langsung diterpa wabah pandemi Covid yang melumpuhkan semua sektor perekonomian termasuk bisnis yang baru saja dimulainya.
Kerugian puluhan juta untuk pengerjaan hampers perayaan Lebaran di tahun 2020. Sebab banyak klien perhotelan dan instansi yang membatalkan pesanan karena pandemi Covid 19 melanda. Usaha cokelat yang baru dirintis pun terpaksa harus terhenti karena pandemi.

Produk Coklat Buatan Chandra Yang Meledak Penjualannya Setelah Mengikuti Pelatihan Leveling Balatkop Provinsi Jateng
Pasca pandemi dengan tertatih-tatih Chandra mencoba kembali menghidupkan usaha yang sempat berhenti beberapa tahun. Berbagai seminar dan training yang relevan ia ikuti untuk kembali mengasah semangat. Khususnya untuk mendalami hal bisnis terkait Manajemen produk, usaha dan pemasaran
“Dulu saya pikir produk yangg berkualitas adalah jaminan diterima masyarakat untuk laku di pasaran. Saya disadarkan di salah satu pelatihan leveling yang diadakan oleh Balatkop Provinsi Jawa Tengah, di Maret 2023 dan dipandu langsung oleh Bio Hadikesuma seorang konsultan bisnis berpengalaman, dari BHMTC Indonesia”, ceitanya.
Chandra kemudian melakukan inovasi dari sisi bisnis, teknis pemasaran dan teknis keuangan usaha yang didapatkan dari pelatihan. Ia pun mulai aktif melakukan pemasaran offline dan juga aktif melakukan live di media sosial dan e-commerce.
Pendampingan rutin setiap bulan yang di dapat ia maksimalkan secara benar. Ssehingga akhirnya penjualan Nyokelat meledak dan meningkat 800% dari kondisi sebelumnya
Saat ini usaha Nyokelat Chandra yang awalnya hanya 1 karyawan kini telah mengalami pertumbuhan dan bisa mempekerjakan 5 orang karyawan.
“Berbekal ilmu dari Mas Bio, alhamdulillah beberapa bulan didampingi beliau, kami bisa menjual cokelat truffle sebanyak 400 box dalam sebulan. Ini merupakan keajaiban yang tidak pernah kami duga”, ujarnya.
Chandra punya impian, kedepannya dirinya akan memaksimalkan pendampingan dari tim pelatihan Balatkop agar bisa menjadi keajaiban bagi orang-orang yang tidak punya pekerjaan.
(SA/Sochib)