Oleh: Ahmad Saefudin*
Wes, Gak usah banyak komentar. Terutama babakan Pemilihan Presiden (Pilpres). Semua punya porsi. Biar aja yang di Jakarta sana, yang duitnya sudah turah-turah.
Kalau orang macam kita, mending sibukkan diri dengan aktivitas yang lebih bermanfaat. Bagi yang sudah bekerja, tetap semangat nguli (kerja) demi nyukupin kebutuhan keluarga.
BACA JUGA: Pemilu, Orak Usah Eyel-Eyelan
Ingat! Besok anak mau sekolah minta sangu (uang saku), Tabung gas sudah harus isi ulang. Bensin tinggal satu strip. Istri minta jatah setoran belanja bulanan. Dikira mengandalkan amplopan Pemilu cukup? Kagak.
Hidup lagi capek-capeknya, jangan sok gaya. Julid ngomen pasangan nol satu sampai nol tiga. Padahal ya sebenarnya kita paham. Gak terlalu ngefek. Kelasnya kita yang nguli, ya tetap nguli. Sementara mereka yang dijulidin, akur-akur aja. Terbahak-bahak bersama.
BACA JUGA: Ini Resikonya Jika Masyarakat Tak Awasi Pemilu
Apa kita gak belajar? Dulu kita berantem dengan tetangga. Memusuhi kolega, memutus silaturahmi keluarga. Demi nol satu atau nol dua. Nyatanya, Kita masih di sini aja, Gak ke mana-mana. Masih nguli juga. Sedangkan mereka, sama-sama berbagi kuasa. Wes to, Ngandelo!.
*Pegiat Sosial dan Pendidikan