JEPARA | GISTARA.COM – Studium general Sekolah Semai (SD dan PAUD) adalah langkah pertama merangkul semua wali murid baru untuk menjadi keluarga. Karena mendidik bukanlah tugas sekolah belaka namun menjadi tanggung jawab bersama.
Kegiatan studium general tersebut diikuti oleh seluruh wali murid baru, guru PAUD dan SD serta pengurus Yayasan Semai Jepara yang dilaksanakan di RM. Maribu Jepara (23/6/24)
Mujtahidah, M. Pd, Sekretaris Yayasan Semai Jepara menjelaskan, Dari momen ini para wali murid akan mengenal lebih dekat sekolah Semai, yakni sekolah inklusi pertama dan satu-satunya di Jepara yang di dalamnya sangat lekat Keaswajaan dan merupakan sekolah yang terintegrasi TPQ dan Madin.
BACA JUGA: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Jepara
“Semai punya mimpi besar untuk membangun lingkungan sekolah yang memanusiakan manusia. Dan mengajak orangtua, guru juga anak-anak untuk terus belajar demi membuat bintang makin bersinar.” Jelas Mujtahidah, yang akrab disapa Bu Ida.
Lebih lanjut, Bu Ida memaparkan, di Sekolah inklusi ini, kami percaya bahwa anak-anak selalu punya potensi. Mereka terlahir dengan kelebihan. Karena tuhan tak pernah menciptakan produk yang gagal.

Peserta studium general yang terdiri dari wali murid baru dan para guru
Kami mengacu pada multiple intelegensi yang bahwa satu anak setidaknya punya satu kecerdasan yang harus dilihat dan dikembangkan.
Dan dengan kerja sama dari berbagai pihak, mereka akan menjadi hebat di bidangnya. Dan dengan sinergi yang selalu kuat, mereka akan bersinar terang.
Selamat datang di Sekolah Semai Ayah Bunda. Semoga langkah awal kita ini mengukir banyak kebaikan untuk sekolah, kita, terlebih untuk anak-anak.
Mari menyamakan persepsi bahwa semua adalah istimewa, semua anak adalah juara. (Ka/Mj)