JEPARA | GISTARA.COM – Majlis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) Kabupaten Jepara menggelar konsorsium dan Halaqah ke-Pesantrenan yang dimotori Majlis Pembina, KH. Rozikin dan KH. Shohibul Itmam bersama Kyai Rosif sebagai ketua pengurus bertempat di Hotel Segoro Jepara.
Konsorsium dan Halaqah Silaturrahim tersebut melibatkan para kyai yang menjadi pengurus MP3I, kegiatan tersebut bertujuan menjaring aspirasi, harapan serta masukan dari para kyai dan pimpinan pesantren untuk masa depan Jepara yang lebih baik.
Sejumlah kyai dan masyayaikh secara bergantian menyampaikan ide dan gagasan serta harapannya dalam menyikapi pilkada yang mengindikasikan adanya kerenggangan, akibat kurangnya pemahaman dan penghayatan pendidikan demokrasi dan politik untuk masyarakat khususnya di Jepara.
Diantara kyai yang santun, tegas dan komitmen untuk kemajuan Jepara adalah Kyai Zainal Amin, pengurus MP3I yang menegaskan perlunya menyikapi pilkada dengan baik dan biasa-biasa saja. Pemilu itu memilih putra terbaiknya untuk masa depan Jepara yang lebih baik untuk semua, ujar kyai yang biasa di sapa dengan Kyai Amin tersebut.
BACA JUGA: Wujudkan Pilkada Damai, Tim Siber Polres Jepara Masifkan Patroli Dunia Maya
Selain itu dalam konsorsium halaqah tersebut perlu pemahaman bahwa dalam pilkada nanti semua masyarakat yang sudah punya hak pilih wajib memilih putra terbaik Jepara yang ikut dalam konstelasi Pilkada tersebut. “sikapi perbedaan dengan baik dan biasa saja” lanjut kyai Amin.
Senada dengan Kyai Amin, Kyai Shohibul Itmam sebagai sekretaris Majlis Pembina MP3I yang menjadi pemantik konsorsium tersebut juga menegaskan bahwa calon terpilih nanti supaya bisa berkontribusi nyata dan diikuti semua elemen masyarakat, serta siap menerima masukan dan saran terutama dari para kyai dan pihak pesantren utamanya dari ulama dan ulama MP3I.
Dengan menyikapi perbedaan secara biasa saja, berarti menunjukkan adanya kedewasaan dalam pendidikan politik dan demokrasi. Dengan sikap kedewasaan tersebut masyarakat mampu mengolah perbedaan sehingga perbedaan tersebut menjadi berkah untuk Jepara. “Perbedaan yang merupakan keniscayaan dalam pendidikan demokrasi dan politik”, ujar lanjut Kyai Itmam.
Diharapkan, setelah halaqah ini akan ada gerakan wajar dan biasa yang massif dari semua elemen masyarakat untuk mewujudkan Pilkada Jepara sebagai proses pendewasaan dalam pendidikan politik dan demokrasi untuk semua masyarakat.(Ka/SI)