Ahmad Fauzan Dosen Unisnu Jepara
TANJUNG SEPAT | GISTARA.COM — Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara telah mengadakan program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren An Nahdloh, Tanjung Sepat, Malaysia.
Dengan tema “Strengthening Youth Guidance To Realize Maslahah Family Resilience,” kegiatan ini berfokus pada pembentukan karakter remaja demi ketahanan keluarga.
Dipimpin oleh Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, tim pengabdian yang terdiri dari Ahmad Fauzan Mubarok, Amrina Rosyada, dan Zahrotun Nafisah, memberikan bimbingan kepada para santri sekolah.
Dr. Mayadina memulai dengan sesi pengenalan diri melalui metode analisa diri dan brainstorming. Peserta diajak untuk mengidentifikasi potensi dan kelemahan mereka guna merancang masa depan yang lebih cerah.
BACA JUGA: Keren, 42 Dosen Unisnu Jepara Lolos Pendanaan Hibah DRTPM Kemendikbudristek
Menurutnya, analisa diri adalah langkah awal yang sangat penting agar para remaja dapat mengenali kelebihan dan kekurangan diri. Sebab hal tersebut akan berkaitan secara positif dengan ketahanan keluarga.
“Setiap remaja perlu untuk melakukan refleksi, mengenali diri, menyadari potensi, menentukan prinsip-prinsip pribadi, serta apa yang mereka ingin raih di masa depan. Ini adalah jembatan awal,” jelas Dr. Mayadina, Kamis (7/11/24).
Kemudian, Ahmad Fauzan Mubarok melanjutkan dengan materi pengelolaan keuangan Islami, yang menekankan pentingnya pengaturan finansial sesuai prinsip syariah sejak dini.
“Pengelolaan keuangan yang baik adalah bagian dari amanah,” papar Fauzan. Materi ini meliputi kebiasaan menabung, perencanaan anggaran, dan investasi yang sejalan dengan nilai-nilai Islami.
Para peserta diberikan wawasan tentang sedekah dan zakat sebagai bagian dari pengelolaan keuangan. Ahmad Fauzan menjelaskan bahwa berbagi dengan sesama tidak hanya membersihkan harta tetapi juga memberi kedamaian hati.
“Berinvestasi dalam kebaikan membawa berkah jangka panjang,” tambahnya.
BACA JUGA: Cegah Pernikahan Dini, Ini yang Dilakukan Tim KKN Unisnu Jepara
Acara ini dibawakan oleh Zahrotun Nafisah dan Amrina Rosyada, ditutup dengan kuis interaktif yang melibatkan para peserta.
Harapan disampaikan oleh para pengasuh agar program seperti ini berkelanjutan, termasuk melalui pengiriman mahasiswa UNISNU untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Malaysia.
Melalui inisiatif ini, UNISNU Jepara berupaya memperkuat generasi muda yang mandiri dan berkarakter, sekaligus menjalin hubungan erat antara lembaga pendidikan Indonesia dan Malaysia.
Kegiatan ini menegaskan komitmen UNISNU dalam mengembangkan potensi pemuda Muslim secara global, memperluas wawasan dan membangun jejaring internasional.
Program pengabdian ini tidak hanya memberi manfaat langsung bagi para santri, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mempererat hubungan bilateral di bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan karakter dan ketahanan keluarga di kalangan generasi muda. (Ka/AG)