Ilustrasi petir
JEPARA | GISTARA.COM – Seorang petani berusia 55 tahun, berinisial NK, meninggal dunia setelah tersambar petir di persawahannya, Desa Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Selasa (3/12/2024) sekitar pukul 14.00. Peristiwa tragis ini terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Arwin Noor Isdiyanto, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati di luar ruangan, terutama saat cuaca buruk. Selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi membawa bahaya.
“Sambaran petir dapat terjadi secara mendadak. Warga diingatkan untuk waspada,” ujar Arwin, Rabu (4/12/2024).
BACA JUGA: Bersama Masyarakat, SDN 9 Jambu Bersih dan Hijaukan Pantai Ngelak
Menurut laporannya, korban pertama kali ditemukan oleh dua saksi di lokasi kejadian. Saksi pertama, Abdul Hadi (65), melihat traktor milik korban bergerak sendiri dan mengeluarkan asap. Ia kemudian mengajak saksi kedua, Badruzaman (58), untuk memeriksa lokasi.
Sesampainya di sawah, keduanya menemukan korban terjatuh sekitar 50 meter dari traktor dalam keadaan tak bernyawa. “Lokasi kejadian berada di persawahan Dukuh Mrican, Desa Bandungharjo RT 03/ RW 04, Donorojo,” tuturnya.
BACA JUGA: Cetak Bibit Atlet Muda, Prestasi Renang Jepara Terus Melesat
Petugas medis dari Puskesmas Donorojo, Malik Susanto, melakukan pemeriksaan dan memastikan penyebab kematian korban akibat sambaran petir. Korban ditemukan mengalami luka bakar di kening kanan dan darah keluar dari telinga kanan. Pihak keluarga, kata Kalaksa BPBD, sudah menerima musibah ini dengan lapang dada.
Sementara itu, melalui data Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jepara, Arwin mencatat kejadian ini menjadi yang kelima kalinya pada tahun 2024. Pada 18 Januari, petir juga merenggut nyawa seorang warga di Desa Kaliaman, Kecamatan Kembang. Lalu 9 April 2024, petir menyebabkan kerusakan jaringan listrik di Desa Kuwasen, beruntung tanpa korban jiwa.
Kemudian, pada 21 April, satu orang di persawahan Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, meninggal dunia akibat sambaran petir. Berikutnya pada 1 Desember, dua orang tak sadarkan diri akibat petir di Desa Telukawur, Kecamatan Tahunan. (Ka/DJ)