Arifatul Choiri dan Khofifah
SURABAYA | GISTARA.COM – Hj Khofifah Indar Parawansa terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina dan Arifatul Choiri Fauzi sebagai Ketua Umum Pengurus Harian Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU masa khidmah 2025-2030.
Dilansir dari nu.online, Keputusan itu berdasarkan hasil musyawarah tim 9 di arena Kongres. Terpilihnya Khofifah ini sebagaimana hasil musyawarah yang disampaikan oleh Ketua PW Muslimat NU Jawa Barat Hj Ella Giri Komala, salah satu anggota tim 9 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (14/02/25)
“Kita sama-sama memutuskan dengan pertimbangan, memperhatikan, dan seterusnya memutuskan, yang terpilih untuk menjadi Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU masa khidmah 2025-2030 adalah Hj Khofifah Indar Parawansa,” ujar Ella, Sabtu (15/2/25).
BACA JUGA: LBH Ansor Jepara Menangkan Gugatan di Mahkamah Agung terhadap Karyawan Kena PHK
Selanjutnya, Ketua Sidang Pleno Pemilihan Nyai Hj Masruroh Wahid, menetapkan Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU yang diikuti ketok palu.
“Maka dengan demikian, Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU ialah Hj (Hc) Khofifah Indar Parawansa,” ungkap Nyai Masruroh.
Tim sembilan merupakan peserta Kongres berdasarkan perwakilan zona, meliputi zona Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur serta, Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU yang memiliki jumlah Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU terbanyak.
Usai terpilih, Khofifah kemudian menawarkan tiga nama kepada para peserta Kongres Ke-18 Muslimat NU, yaitu Arifatul Choiri Fauzi, Siti Aniroh, dan Ulfah Masfufah untuk dipilih menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU 2025-2030.
Peserta Kongres Ke-18 Muslimat NU sepakat memilih Arifatul Choiri Fauzi sebagai Ketua PP Muslimat NU 2025-2030. Perempuan yang akrab disapa Arifah tersebut kini sedang menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di kabinet Prabowo Subianto.
Selanjutnya, kepengurusan lengkap PP Muslimat NU 2025-2030 akan dibahas oleh Ketua Umum Dewan Pembina, Ketua PP Muslimat, perwakilan PBNU, dan tim 7 dari PW Muslimat NU Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara yang tergabung dalam tim formatur.
Tentang Dewan Pembina di Muslimat NU
Kongres Ke-18 Muslimat NU salah satunya menghasilkan keputusan penambahan struktur baru, yakni adanya jajaran Dewan Pembina. Keputusan tersebut berdasarkan hasil koordinasi beberapa hari terakhir dalam Kongres Ke-18 Muslimat NU yang didampingi dua orang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Tugas dan fungsi Dewan Pembina sama halnya dengan jajaran pengurus syuriyah dalam struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama. Selain itu, Kongres Ke-18 Muslimat NU menetapkan bahwa pengurus harian dipimpin oleh seorang Ketua.(KA)