Camat Tahunan, Muadz, menjadi Pembina Apel HSN MWC NU Tahunan
JEPARA | GISTARA. COM – Puncak peringatan Hari Santri Nasional ( HSN) hari ini 22 Oktober 2025 ditandai dengan Apel HSN yang diselenggarakan di berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta, baik lembaga pendidikan formal maupun nonformal dan oleh organisasi keagamaan.
Majelis Wakil Cabang NU Tahunan menyelenggarakan Apel Hari Santri Nasional dipusatkan di Yayasan Pendidikan Zumrotul Wildan Ngabul Jepara.
BACA JUGA: Bupati Jepara: Perbaikan Gedung DPRD Jepara Gunakan Anggaran Pusat
Hadir dalam Apel HSN Camat Tahunan, Muadz, S. Sos., S. H. beserta jajarannya, Forkompincam Tahunan. Tampak hadir di antaranya Kapolsek Tahunan, dari Koramil Tahunan, KUA Tahunan. Dari unsur MWC NU Tahunan hadir Ketua Tanfidziyah, KH. Misbahuddin beserta jajaran pengurus.
Dari unsur Banom hadir IPNU-IPPNU, Ansor- Banser, Fatayat dan Muslimat, Pengurus Ranting dan Banomnya.

Para santri mengikuti Apel HSN dengan khidmat
Beberapa undangan tampak hadir dari Apel HSN. Di antaranya Petinggi Ngabul beserta perangkatnya. Apel HSN juga dimeriahkan oleh Civitas Akademika MI, MTs, dan MA Zumrotul Wildan Ngabul.
M. Hamdun, Sekretaris Panitia HSN MWC NU Tahunan menuturkan bahwa pelaksanaan Apel HSN MWC NU Tahunan ini merupakan kolaborasi antara MWC NU Tahunan, Forkompincam Tahunan, dan Yayasan Pendidikan Zumrotul Wildan.
BACA JUGA: PLN UIK Tanjung Jati B melalui YBM Salurkan Santunan untuk Guru Ngaji di Desa Petekeyan
Petugas Apel HSN juga kombinasi dari ketiga unsur tersebut. Pada tahun berikutnya tuan rumah penyelenggaraan HSN MWC NU Tahunan akan dipusatkan di lembaga Pendidikan lain di Kecamatan Tahunan secara bergantian.
Muadz, Camat Tahunan yang baru selaku Pembina Apel HSN MWC NU Tahunan mendorong para santri tidak hanya menguasai kitab kuning, tapi juga menguasai sains teknologi, dan media sosial sehingga mereka dapat berperan maksimal di berbagai bidang.

Forkopimcam bersama Pengurus MWC NU Tahunan
Camat Tahunan menuturkan kontribusi santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan tidak diragukan lagi. Munculnya Resolusi jihad 22 Oktober 2025 yang menjadi embrio perang 10 November 1945 di Surabaya menjadi catatan sejarah perjuangan kaum santri. Peran santri terus mengisi ruang-ruang publik dan lembaga- lembaga Pemerintahan sampai sekarang.
” Santri sudah banyak mengisi ruang-ruang pemerintah. Ada yang jadi Camat, Bupati, Gubernur, Presiden, Wakil Presiden, Menteri, dan lain- lain sehingga eksistensinya tidak boleh dipandang sebelah mata, ” tutur Camat Tahunan.
BACA JUGA: Jepara Gandeng UGM, Tata Kawasan Wisata Pesisir dengan Sentuhan Sains
Camat Tahunan berharap momen Hari Santri Nasional tahun ini menjadi momen kebangkitan kaum santri untuk menunjukkan eksistensinya tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga mewarnai di tingkat global.
Camat Tahunan berharap santri harus meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan perannya sehingga bisa berbicara di tingkat internasional. Santri harus berakhlak, berdaya dalam mengawal Indonesia merdeka menuju peradaban dunia.
Atas peran santri yang demikian besar tersebut Pemerintah melalui UU Pesantren no. 18 tahun 2019 telah menunjukkan keberpihakannya pada pesantren dengan menjamin pesantren sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, memberikan dukungan anggaran, dan memfasilitasi penyelenggaraan program pesantren. (KA/ SB)