
RINGSEK – Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryo tengah melihat kondisi KBM Elf yang terlibat kecelakaan maut di ruas tol Bawen KM 438.500, Sabtu (24/9/2022). (Foto: Arief/Gistara)
UNGARAN | GISTARA.com – Kecelakaan maut melibatkan dua unit kendaraan yakni kendaraan bermotor (KBM) Elf berpelat N 7023 YJ dan truk fuso BK 8407 SE terjadi di ruas tol Bawen arah ke Semarang, tepatnya di KM 438.500 pada Sabtu (24/9/2022) sekitar pukul 04.05 WIB.
Sebanyak 12 orang yang terdiri dari sopir dan penumpang KBM Elf tersebut menjadi korban dalam kejadian itu. Lima orang di antaranya meninggal dunia karena menderita luka parah.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Agus Suryo menjelaskan kronologi terjadinya kecelakaan maut itu. bermula saat truk fuso melaju di jalur lambat ruas tol dari arah Bawen menuju Semarang. Dari arah belakang, melaju KBM Elf yang dikemudikan Mochamad Iqbal Lazuardi (27), warga Pasuruan, Jawa Timur.
“Sesampainya di TKP, sopir Elf kehilangan konsentrasi sehingga menabrak truk fuso bermuatan kayu di depannya dan sempat terseret sejauh 2 kilometer,” terangnya di lokasi kejadian, Sabtu (24/9/2022).
Baca juga : Kabupaten Semarang Darurat Sampah, Bupati Ajak Pilah Sampah dari Rumah
Dikatakan Agus, kedua kendaraan berhenti di bahu jalan setelah sopir truk mendapatkan informasi dari pengendara lain bahwa ada kendaraan yang menabraknya dari belakang.
Kelima korban meninggal dunia terdiri dari sopir Elf dan empat orang penumpangnya yakni Arifah (63) warga Purworejo, Santoso (67) warga Malang, Evi Kristina (47) warga Pasuruan, dan satu orang yang belum ditemukan identitasnya.
“Empat orang meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan satu orang meninggal saat dirawat di rumah sakit,” jelasnya.
Selain lima orang korban meninggal dunia tersebut, terdapat tujuh orang lainnya yang turut menjadi korban dan sudah mendapatkan perawatan di RSUD Gondo Soewarno Ungaran.
Mengenai penyebab pasti terjadinya kecelakaan maut tersebut, Agus mengatakan masih menunggu Traffic Accident Analysis (TAA). Dari analisis tersebut akan didapatkan gambaran 3 dimensi sebelum dan sesudah kecelakaan.
“Sehingga diketahui penyebab pastinya,” urainya.
Agus mengimbau kepada para pengemudi terutama saat melintas di ruas tol pada malam hari atau kondisi gelap untuk lebih berkonsentrasi dan berwaspada. Sebab berdasarkan TAA terhadap beberapa kasus kecelakaan, salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya penerangan terutama di jalan tol.
“Kecelakaan ini terjadi saat kondisi gelap. Maka senantiasa berhati-hati. Perhatikan juga titik lelah, jangan memaksakan diri ketika sudah merasa mengantuk,” pungkasnya. (Arief/Gistara)