UNGARAN | GISTARA.com – Gelaran Gedongsongo Travel Mart (GTM) 2022 dihelat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang. Sebanyak 200 buyer (agen pariwisata) dari Jawa dan Bali serta puluhan seller pelaku pariwisata yang ada di wilayah Kabupaten Semarang ikut meramaikan event tersebut.
Agenda tahunan ini melibatkan pengelola pariwisata, UMKM, biro travel, dan sejumlah event organizer. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang berharap besar dari kegiatan ini dalam rangka membangkitkan kembali industri pariwisata yang ada di Bumi Serasi.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan Kabupaten Semarang memiliki potensi besar di sektor industri pariwisata. Wilayah ini memiliki lebih dari 50 tempat wisata, 55 desa wisata, 225 fasilitas perhotelan, serta sekitar 700 destinasi kuliner.
“Itu belum termasuk lokasi wisata lain yang belum dikelola. Potensi besar ini harus segera dimaksimalkan agar Kabupaten Semarang dapat bersaing dengan daerah lain dalam pengembangan destinasi pariwisata,” ujarnya di Ungaran, Kamis (29/9/2022).
Melalui kegiatan GTM 2022 ini, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini berharap bisa memberikan efek positif bagi pemulihan ekonomi daerah. Sebab diakuinya dalam masa pandemi yang mengharuskan pemerintah menerapkan PPKM, banyak tempat wisata tutup dan menghentikan operasionalnya. Tak hanya itu, sejumlah sektor pendukung industri pariwisata di seperti perhotelan, restoran hingga UMKM juga turut terdampak hingga pendapatannya turun drastis.
“Selama dua tahun pandemi Covid-19, industri pariwisata sangat terpuruk. Dengan adanya GTM 2022 harapannya sektor pariwisata yang sudah mulai ramai lagi ini akan semakin bertambah ramai. Muaranya bisa kembali membangun ekosistem pariwisata,” ungkapnya.
Baca juga: Pandemi Makin Terkendali, Kunjungan Wisata di Kabupaten Semarang Melonjak
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Heru Subroto menuturkan, sektor pariwisata tidak hanya terbatas pada destinasi, namun juga sektor pendukungannya seperti UKM, industri kreatif, perhotelan dan restoran.
“GTM menjadi salah satu strategi untuk menjembatani antara pemangku kebijakan kepariwisataan dengan agen wisata di pulau Jawa dan Bali,” katanya.
Dari target 200 agen/ biro wisata di jawa dan Bali yang dilibatkan ternyata dapat terpenuhi, sedangkan pelaku serta pengelola pariwisata di Kabupaten Semarang yang berpartisipasi mencapai 74 peserta. Artinya, ini menjadi modal besar untuk mendatangkan wisatawan terutama yang berasal dari luar Kabupaten Semarang melalui paket-paket wisata yang ditawarkan.
“Dengan paket wisata yang dijual itu tentunya diharapkan bisa mendongkrak okupansi dan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Semarang” pungkasnya. (Arief/Gistara).