MEMASUKI bulan Rabiul Awal, umat Islam ramai merayakan Maulid Nabi atau kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kelahiran Beliau tepat pada hari Senin, 12 Rabi’ul awal Tahun Gajah. Tahun ini bertepatan Sabtu (8/10/2022).
Sebagian masyarakat Indonesia pun suka cita merayakannya dengan berbagai kegiatan. Secara umum pada perayaan Maulid Nabi ada pembacaan kitab Maulid Nabi. Ada yang membaca Maulid Diba’, Syaraful Anam, Burdah, hingga Barzanji. Kitab maulid ini menjadi referensi untuk meneladani sosok Rasulullah SAW.
Dilansir website NU, Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim bangsa Arab sejak tahun kedua hijriah. Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.
Dalam catatan tersebut juga dijelaskan, Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
BACA JUGA: Lenyapnya BBM Murah Vivo, Gaji Tinggi “Mereka”, dan Kami yang UMR
Dari Madinah, Khaizuran juga menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan peringatan Maulid Nabi di Indonesia mulai ada pada masa Wali Songo atau sekitar tahun 1404 M. Peringatan Maulid Nabi dilaksanakan demi menarik hati masyarakat agar memeluk agama Islam.
Oleh karena itu, Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatin. Perayaan Maulid Nabi juga dikenal dengan Gerebeg Mulud. Hal itu karena tradisi masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan cara menggelar upacara nasi gunungan.
Selain itu, untuk memperinhati maulid Nabi Muhammad, masyarakat biasanya juga menggelar berbagai acara. Seperti pengajian maupun ziarah ke makam wali. (Redaksi Gistara)