UNGARAN | GISTARA.com – Pecinta tanaman bonsai yang ada di penjuru nusantara mengikuti Kontes Mahakarya Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2022 di Alun-alun Bung Karno Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (12/10/2022). Tak kurang dari 444 tanaman bonsai dihadirkan untuk bisa dinikmati para pecinta tanaman yang dikerdilkan itu.
Beragam tanaman mulai dari Serut, Sancang, Santigi, Kimeng, Asam Jawa, Waru, Cemara Udang hingga tanaman endemik asal Riau yakni Anting Putri dipamerkan untuk memanjakan mata para pecintanya. Bahkan, bonsai yang didatangkan langsung dari Cina dan sudah bertahan selama empat generasi juga turut dipajang di sini.
Dijumpai di lokasi pameran, Ketua Cabang Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Semarang Widodo Nur Jatikusuma menyampaikan pameran kali ini diikuti peserta dari lima provinsi. Mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jambi.
“Sebelum dipamerkan, peserta ikut lomba dulu. Kebetulan yang menang berasal dari Kabupaten Ciamis, bonsainya tanaman Anting Putri,” terangnya.
BACA JUGA: Libatkan Pramuka Awasi Pemilu, Bawaslu Kabupaten Semarang Kukuhkan SAKA Adhyasta Pemilu
Dijelaskan Widodo, tidak ada tanaman spesifik yang menjadi syarat mutlak untuk dijadikan bonsai. Untuk bisa mengikuti kontes, semua tanaman bisa dibentuk dan dikerdilkan.
“Memang waktu pembuatannya lumayan, paling tidak 10 tahun baru bisa jadi. Makanya yang diikutkan kontes biasanya berumur puluhan tahun bahkan ratusan tahun,” ujarnya.
Berbicara mengenai harga, disampaikan Widodo sangat bervariasi. Ada yang dijual mulai harga jutaan hingga miliaran rupiah. Yang membuatnya menjadi mahal dan istimewa menurutnya adalah waktu pembuatan yang relatif lama dan juga kematangan pohon yang dibonsai.
“Jadi, bonsai yang sama seperti pohon aslinya, artinya sudah komplit batang, ranting, akar, daun yang sempurna pasti mahal. Apalagi berukuran master dan sering menang dalam kontes, otomatis harganya naik, bisa sampai Rp 15 miliar,” urainya.
Salah seorang pengunjung, Rian menuturkan ia sengaja datang ke pameran bonsai karena memang penikmat tanaman kerdil itu. Lewat bonsai, ia bisa melihat dan menikmati keindahan pohon secara tiga dimensi mulai bagian akar, batang, ranting dan daun.
“Di rumah saya juga ada bahan bonsai, sengaja lihat ke sini buat cari inspirasi nanti mau dibikin seperti apa bonsainya,” ungkapnya. (Arief/Gistara)