
FLAYER – Ingatkan Ancaman DBD melalui Pamflet Edukasi 3M Plus (Dok. Dinkes Kabupaten Semarang)
UNGARAN | GISTARA.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diprediksi akan mengalami peningkatan seiring semakin tingginya curah hujan di masa peralihan musim. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang ingatkan ancaman DBD kepada masyarakat dan meminta untuk mewaspadai penularan penyakit itu terlebih mendekati musim penghujan.
Dari data yang diperoleh dari Dinkes Kabupaten Semarang, jumlah kasus DBD sejak awal tahun 2022 hingga September kemarin sebanyak 62 kasus. Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan sepanjang tahun 2021 yang mencapai 89 kasus.
Rinciannya, bulan Januari 2022 ada 13 kasus, Februari 10 kasus, Maret 12 kasus, April 8 kasus, Mei 3 kasus, Juni 3 kasus, Juli 5 kasus, Agustus 4 kasus, dan September 4 kasus.
“Meski ada penurunan, kami mewanti-wanti masyarakat untuk senantiasa berwaspada. Sebab biasanya akan meningkat saat musim hujan,” ujar Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Semarang, Ida Ajuni, saat ditemui di Ungaran, Senin (17/10/2022).
| Baca juga: Menguak Sejarah Tersembunyi Kabupaten Semarang Lewat ‘Srawung Semarangan’
Menurut Ida, nyamuk pembawa virus DBD ini berkembang di genangan air jernih yang sering ditemukan di musim penghujan. Sehingga dimungkinkan ada penambahan kasus saat curah hujan tinggi mulai Oktober hingga Desember.
“Hubungan musim hujan dengan meningkatnya kasus DBD ini erat ya, karena memang jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembangnya di genangan air yang jernih,” lanjutnya.
Namun diharapkan karena sudah ada edukasi di masyarakat, hal itu bisa menekan laju penambahan kasus DBD.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk secara rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M plus, yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, menggunakan bubuk larvasida, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menaruh ikan di penampungan air, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
“Karena kesadaran masyarakat akan PSN sudah tinggi, jadi lebih baik. Semoga tidak ada penambahan kasus lagi untuk tahun ini,” harapnya. (Arief/Gistara)