UNGARAN | GISTARA.com – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Rabu (19/10/2022) berdampak pada sejumlah fasilitas umum. Akibat digerus air hujan badan jalan penghubung di Dusun Siroto, Desa Nyatnyono dengan ketinggian sekitar 4 meter, panjang 9 meter dan lebar 3 meter itu ambles dan nyaris putus akibat pondasi jalan tersebut jebol tak kuat menahan derasnya aliran air hujan.
Kejadian itu bermula saat hujan deras mengguyur Desa Nyatnyono sekitar pukul 11.30 WIB. Sekitar setengah jam setelahnya, jalur penghubung yang terletak di Dusun Siroto RT 02 RW 05 longsor akibat dari limpasan air hujan yang sangat besar. Sedianya jalan tersebut akan diperbaiki oleh pemerintah desa setempat. Namun sayangnya, belum sempat diperbaiki malah terjadi longsor terlebih dahulu akibat aliran air dari daerah atas diduga masuk ke lubang yang ada di badan jalan yang rusak lalu menimbulkan terjadinya longsor.
“Kejadian sekitar jam 12.15 tadi pas hujan deras. Tiba-terjadi longsor dan material longsorannya terbawa aliran air ke wilayah di bawahnya,” ungkap Muhammad Hamirudin (27), salah seorang warga setempat.
Akibatnya, jalan desa yang ada di bagian bawah sempat tertutup lumpur dan material longsoran yang lain. Beruntung tidak ada korban dalam musibah tersebut.
| Baca juga: Empat Kendaraan Jadi Korban Aksi Pelemparan Batu di Tol Semarang-Solo
“Alhamdulillah nihil korban jiwa, hanya saja sementara untuk kendaraan roda empat nggak bisa lewat. Ambrolnya hampir seluruh badan jalan, nyaris putus,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Simon (32). Ruas jalan yang longsor merupakan jalur penghubung RT 02 dengan RT 04 di Dusun Siroto. Sehingga untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Untuk pemukiman alhamdulillah aman. Sebab lokasinya agak jauh dari rumah warga,” katanya.
Sementara Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Riyadi membenarkan kejadian itu. Pihaknya yang menerima laporan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Nyatnyono. Dengan dibantu relawan, masyarakat, TNI dan Polri pihaknya segera melakukan pembersihan material longsor.
“Kami mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di dataran tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya longsor,” jelasnya.
Untuk tindakan sementara yang diambil warga adalah dengan memasang tanda peringatan jalan rusak agar tidak dilalui kendaraan terutama roda empat. (Arief/Gistara)