
MENANAM – Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani Yuswan Hendrawan, menanam bibit pohon pinus dalam rangkaian peringatan HMPI 2022 di Pos Mawar, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kamis, 1/12/2022.( Foto: Arief/Gistara)
UNGARAN | GISTARA.com – Sebanyak 800 bibit pohon ditanam di lereng Gunung Ungaran, kawasan Pos Mawar, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (1/12/2022). Kegiatan itu merupakan rangkaian Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2022 yang dilaksanakan serentak oleh seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Lahan yang menjadi lokasi penanaman di Kabupaten Semarang kali ini merupakan lahan milik Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, wilayah KPH Kedu Utara. Ratusan bibit pohon itu terdiri dari berbagai jenis tanaman buah dan tanaman hutan lainnya.
“Ini memang kolaborasi seluruh BUMN. Khusus di lereng Gunung Ungaran ini yang terlibat adalah Perum Perhutani dan PT Telkom,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani, Yuswan Hendrawan.
Dikatakan Yuswan, terdapat sejumlah lokasi penanaman lain di luar Kabupaten Semarang. Diantaranya Lampung, Taman Wisata Candi Borobudur, Gombong Kabupaten Kebumen dan wilayah Kedu Utara. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian dalam merawat dan menjaga lingkungan.
“Alhamdulillah, kali ini kami disupport penuh adik-adik pecinta alam maupun relawan pos pendakian. Mereka antusias untuk mendukung kegiatan ini, termasuk TNI, Polri serta masyarakat setempat,” ujarnya.
BACA JUGA: Baling-baling Perahu Tersangkut Tali Keramba Ikan, Nelayan Rawapening Tewas Tenggelam
Pada kegiatan penanaman kali ini memang sengaja dibuat heterogen, artinya terdiri dari bermacam-macam jenis tanaman sehingga manfaatnya kelak juga tidak hanya dapat dirasakan dari satu sisi.
“Tanaman buah bisa dinikmati hasilnya, yang Multipurpose Tree Species (MPTS) bisa dimanfaatkan dari segi ekologi maupun dari segi ekonomi, serta menghasilkan komoditas kayu dan nonkayu,” urainya.
Di sisi lain, Yuswan mengakui, sampai hari ini masah ada lahan kritis maupun lahan kurang produktif di area kewenangan Perum Perhutani. Terhadap lahan- lahan seperti itu, tiap tahun pihaknya merencanakan kegiatan reboisasi dengan melakukan penanaman pohon jenis tanaman pembangunan, yang tujuannya untuk merehabilitasi kawasan- kawasan yang memang perlu dihijaukan kembali. Selain itu juga ada penanaman di kawasan perlindungan setempat (KPS), kemudian penanaman di kawasan- kawasan yang tingkat pertumbuhan tanamannya masih kurang.
“Sehingga sebaran tegakannya harus disempurnakan lagi,” jelasnya.
Pada bagian akhir, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bersama- sama terlibat dalam menjaga hutan. Sebab kelestarian hutan ini merupakan tanggungjawab bersama.
“Kami Sebagai institusi yang ditunjuk pemerintah mengelola kawasan hutan juga membuka diri untuk bersama- sama bahu membahu dengan masyarakat yang ada di sekitar kawasan hutan,” imbuhnya. (Arief/ Gistara)