UNGARAN | GISTARA.com – Beragam konten media sosial (medsos) yang semakin sulit dibendung membuat kalangan orang tua dan guru harus waspada. Pasalnya, banyak contoh kasus bullying (perundungan) yang terjadi di lingkungan sekolah dipicu dari konten medsos yang tidak seharusnya dikonsumsi anak-anak.
Hal itu mengemuka dalam kegiatan penyuluhan pencegahan tindak perundungan di lingkungan sekolah yang dilaksanakan oleh Polsek Bergas dan Koramil 0714-15 Bergas di SDN Jatirunggo 01, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang baru-baru ini.
“Masa sekarang memang sulit membendung derasnya arus informasi kepada anak-anak, terutama dari konten medsos yang bisa berdampak tidak baik,” terang Kepala SDN Jatirunggo 01, Setyo Pujiamari.
Menurutnya, tindakan perundungan terutama di lingkungan sekolahnya masih ditemukan. Akan tetapi masih dalam tahap wajar. Misalnya dijumpai ada anak yang menjewer atau mencubit temannya, sehingga masih bisa diselesaikan di sekolah.
BACA JUGA: Miris, Sehari Terjadi Dua Laka Melibatkan Kereta Api yang Sama
“Tapi ada juga yang mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Langsung kami tegur dan peringatkan, jika tidak ada perubahan maka kami buat teguran tertulis dan ditujukan kepada orang tuanya,” ungkapnya.
Kanit Binmas Polsek Bergas Ipda Dwi Jani Kurniawan menyampaikan, ia turut prihatin atas masih terjadinya kasus perundungan di lingkungan sekolah. Oleh karena itu pihaknya merasa perlu memberikan pemahaman tentang pengertian perundungan dan cara pencegahannya.
“Kami perlu memberikan pemahaman agar anak-anak jangan sampai melakukan perundungan apalagi penindasan, sebab bisa berujung pidana,” tegasnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menjelaskan, masalah perundungan di sekolah bukan hanya tanggungjawab Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dalam hal ini adalah Disdikbudpora. Melainkan orang tua juga memiliki beban yang sama untuk mencegahnya.
“Anak kan tidak selama 24 jam penuh dalam jangkauan gurunya. Orang tua memiliki peran besar untuk mencegah (perundungan) sebab mereka yang lebih paham karakter putra-putrinya,” tuturnya. (Arief/Gistara)