UNGARAN | GISTARA.com – Bupati Semarang Ngesti Nugraha meminta masyarakat di wilayah yang dipimpinnya untuk tidak berlebihan dalam merayakan malam pergantian tahun.
Menurut orang nomor wahid di Bumi Serasi ini, lebih baik pada perayaan tahun baru nanti masyarakat sebaiknya mengurangi kegiatan di luar rumah dan memperbanyak doa bersama keluarga di rumah.
“Berdoa meminta keselamatan, kesehatan, rezeki yang melimpah, kehidupan yang ayem di tahun 2023 mendatang,” ungkapnya saat ditemui di rumah dinasnya, Kamis (29/12/2022).
Meski pihaknya tak melarang pesta kembang api, namun ia mengingatkan untuk senantiasa berhati-hati dan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Sebab, walaupun kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang sudah melandai, namun pandemi belum sepenuhnya usai.
“Disiplin pakai masker dan hindari kerumunan masih berlaku. Pandemi masih ada, sehingga prokes harus tetap berjalan,” ujarnya.
BACA JUGA: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pemkab Semarang Gelontorkan Rp 5 Miliar Bangun Lumbung Pangan
Di sisi lain, sebagai langkah pengamanan saat malam pergantian tahun nanti pihaknya juga telah berkoodinasi dengan instansi lain dengan mendirikan pos pengamanan di sejumlah titik.
“Fungsinya untuk memastikan keamanan, keselamatan dan kelancaran baik dari segi lalu lintas maupun kegiatan di malam pergantian tahun,” paparnya.
Berkaitan dengan potensi kemacetan arus lalu lintas baik di ruas tol, jalur arteri, maupun akses menuju obyek wisata, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika menjelaskan pihaknya yang dalam hal ini Sat Lantas Polres Semarang bersama Dishub Kabupaten Semarang akan melaksanakan rekayasa lalu lintas secara fleksibel, terutama di simpang Bawen yang merupakan titik simpul kemacetan paling utama di Kabupaten Semarang.
“Prinsipnya, rekayasa lalu lintas dilaksanakan dengan melihat situasi di lapangan,” jelasnya.
Selanjutnya terkait kejahatan konvensional seperti pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pihaknya akan meningkatkan patroli di daerah vital dan rawan kejahatan.
“Hasil analisis dan evaluasi pada tahun 2021 kemarin, tindak kejahatan paling tinggi terjadi pada bulan Desember. Apalagi libur akhir tahun kali ini bersamaan dengan libur sekolah, maka kami akan laksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan, termasuk patroli jalan kaki di obyek vital untuk cegah kejahatan,” pungkasnya. (Arief/Gistara)