JEPARA | GISTARA.com – Tantangan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kedepan sebagai organisasi kader perlunya memiliki mental quality, Ketika kader PMII energinya dimaksimalkan ditataran internal tidak berani ditataran eksternal ini menjadi faktor kemunduran.
Hal tersebut disampaikan oleh Muhamtazhir selaku Mandataris Ketua PKC Jawa Tengah saat menghadiri Konferensi Cabang (Konfercab) PMII Kabupaten Jepara yang diselenggarakan di Gedung Shima, Sabtu, (28/1/2023).
Di tahun 2023 ini, perlunya PMII bertransformasi dibidang kaderisasi yakni di lini profesionalitas. “Setiap kader minimal harus memiliki satu keahlian dalam pengembangan diri kader,” kata Muhamtazhir.
BACA JUGA: Budi Mulyo, Difabel Jepara Menyulap Kepelan Jadi Produk Bernilai Ekonomis
Kaderisasi merupakan jantung organisasi yang harus di siapkan sebaik mungkin untuk menghadapi tantangan zaman. Kader dan Anggota PMII Jepara harus siap bersaing dan bersinergi dalam membangun Negeri dan Indonesia, juga harus mampu melawan arus dengan memahami teknologi.
Ia menambahkan, PMII selain memiliki kuantitas yang banyak, namun harus diimbangi dengan kualitas kader. Hal itu guna mempersiapkan kader menempati pos-pos strategis.
Sementara Ghola Ketua PC PMII Jepara menyampaikan, kader PMII senantiasa dalam melakukan pengkajian keilmuan dan keislamaan. “Pemantapan dan pengembangan organisasi secara efektif dan efisien, sangat ditentukan oleh kemampuan dan kesungguhan dari para anggotanya dalam melaksanakan konsolidasi di setiap tingkatan,” ujarnya. (Husni/Gistara)