JEPARA | GISTARA.com – Keterbatasan fisik tidak membatasi Budi Mulyo asal Desa Pecangaan Kulon Kabupaten Jepara untuk berkarya. Ketertarikannya terhadap miniatur menjadi awal karirnya berkreasi dengan membuat kerajian bernilai jual tinggi. Ia menyulap Kepelan atau disebut limbah kayu jadi produk kreatif.
Limbah kayu yang biasa ia gunakan adalah jati, ditangannya ia bisa membuat berbagai macam miniatur seperti yang terlihat dirumahnya ada miniatur Bus, Truk, Mobil, Perahu, dan Rumah Joglo.
Kepada Gistara Kamis, (26/1/2023) Budi bercerita, awal mulanya sekitar tahun 1993 di kampungnya dulu, ada tardisi ruwahan, Nah kebiasaannya menjelang puasa anak-anak suka membuat miniatur dari bambu. “Ketika itu saya mencoba membuatnya dan ternyata karya buatan saya diminati anak-anak saat itu sehingga berkembang sampai saat ini,” terangnya.
BACA JUGA: Bentuk Kelompok Nelayan, KNTI Jepara Harapkan dapat Mandiri dan Berkembang
Dari coba-coba tersebut, ternyata peminat minitur hasil karya tangan Budi semakin bertambah banyak. Selain mahir dalam membuat miniatur Ia juga mahir dalam seni ukir. Saat ini pesanan tak hanya dalam kota, tetapi sudah merambah di berbagai kota-kota besar.
“Terkait pesanan kami sesuaikan dengan selera konsumen,” ungkap Budi. Namun diusianya menginjak 51 tahun ini Ia bersyukur saat bekerja masih diberikan penglihatan yang jelas sehingga masih mampu menyelesaiakan pesanan pelanggannya dengan teliti.
Ketika disinggung soal omzet dari hasil karya buah tangannnya, Budi mengaku tidak ada patokan omzet dengan alasan seni tidak bisa dinominalkan. “Ya Alhamdulillah dapat mencukupi kebutuhan keluarga,” katanya. (Husni/Gistara)