REMBANG | GISTARA.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNISNU Jepara kelompok 2 Desa Pasar Banggi menggelar sosialisasi tumbuh kembang balita dalam upaya Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk besama wali murid di Paud KB Samudra Ilmu desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Senin (30/01/2023)
Sosialisasi diawali oleh sambutan dan dibuka oleh Desy Damayanti selaku Bidan Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang. Dalam sambutannya ia berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat menambah ilmu tentang pertubuhan dan perkembangan anak kepada masyarakat Pasar Banggi. terutama terhadap Ibu-ibu Wali Murid KB. Samudra Ilmu yang setiap harinya mendampingi dan menghidangkan makanan untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. “Stunting disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya akses makanan bergizi terutama kepada ibu yang sedang hamil, praktek pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, dan faktor lingkungan” kata Desy.
Desy menambahkan, Stunting memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek yaitu terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dampak jangka panjang yaitu menurunkan kemampuan kognitif, kekebalan tubuh, munculnya penyakit diabetes, obesitas, jantung, stroke, dan kanker.
BACA JUGA: Bawaslu Jepara Turut Sukseskan Rencana Kurikulum Merdeka Belajar IAIN Kudus
Selain itu, pemaparan tentang Tumbuh Kembang Anak juga disampaikan oleh Fatin Nabila, S.Gz dari Puskesmas 1 Kecamatan Rembang pada sosialisasi kali ini. Dalam pemaparannya bahwa tumbuh kembang anak dipengaruhi dari banyak hal mulai dari polah makan, kebersihan tempat tinggal bahkan bisa dipengaruhi sejak pada kehamilan.
“Pencegahan Stunting meliputi siap nya calon pengantin, menjaga pola makan ibu hamil, Bersalin di fasilitas kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi setiap bulan, makan buah dan sayur setiap hari, dan lingkungan sekitar yg bersih” paparnya.
Diselah sela-sela sosialisai pencegahan stunting, Den Hasan Mahasiswa Peserta KKN dan Founder Rumah Belajar Ilalang Jepara mengajak sharing polah asuh. Menurutnya selain pemenuhan gizi, anak juga butuh apresiasi dari orang tua. “Anak yang sering dibanding-bandingkan akan mengalami kesulitan dalam bersosial dimasa mendatang. Paling parah anak bisa mengalami depresi”. Imbuh Hasan.
Ghifa Ainul Yaqin Selaku Kordinator Desa KKN di Pasar Banggi Mengatakan, alasan diadakannya sosialisasi ini agar dapat mencegah hal yang sudah pernah terjadi tepatnya di Pasar Banggi, 32 Balita di Gampong Leupe mengalami Stunting pada tahun 2020. (Hasan/Husni/Gistara).