REMBANG | GISTARA.com – Tim KKN Unisnu Jepara ajak warga kembali aktifkan Koin (Kotak Infak) Nahdlatul Ulama’ (NU). Menurut ketua Syuriah Ranting NU dukuh Kaliuntu selama dua tahun ini aktivitas koin NU berhenti beroperasi.
Pembahasan pengaktifan kembali koin NU itu di selenggarakan di salah satu rumah Bapak Kardi warga Nahdliyin dukuh Kaliuntu desa Pasar Banggi. Turut hadir dalam pembahasan yaitu pengurus Ranting NU, Warga dukuh Kaliuntu, beserta seluruh Tim KKN Kelompok 2 Pasar Banggi, Kamis (02/02/2023).
Adapun pemantik dalam pembahasan ini yaitu Ghifar Ainul Yaqin selaku aktivis Muda NU Jepara. Ia menerangkan persoalan yang mendasar terkait opini atau pandangan kita terhadap orang NU itu sebatas amalan Nahdliyah. “Seperti fasih melantunkan ‘Wallahul muwafiq ila aqwamith thoriq, setiap shalawatan membaca ‘Sayyidina’, azan khotibnya dua kali tiap Jumatan, atau tarawihnya 20 rakaat. Itu sudah dianggap NU,” ungkapnya.
Hal tersebut seperti mengandangkan NU di wilayah amaliah semata. Sedangkan, masih ada fikrah (pemikiran) dan harakah (gerakan) Nahdliyah. Maka dari itu, dengan mengusung gerakan filantropi Koin NU yang diinisiasi oleh NU Care-Lazisnu.
Ghifar berharap gerakan tersebut dapat menguatkan NU di pilar harakah. Sehingga adanya kembali Koin NU bisa menjadi ciri yang melekat pada NU selain amaliyah (cara beribadah).
BACA JUGA: Cegah Pernikahan Dini, Tim KKN Unisnu Berikan Pemahaman Siswa MA NU Hasyim Asy’ari 2 Kudus
Sementara hasil Koin NU yang terkumpul digunakan untuk kepentingan masyarakat seperti membangun gedung NU, untuk pendidikan, beasiswa anak-anak Ma’arif NU yang kurang mampu, untuk fakir miskin, dan yatim-piatu. Sehingga dapat memberikan dampak bagi warga Nahdliyin dan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan bersama.
Ketua Syuriah Ranting NU Suyono menyampaikan, kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi warga Nahdliyin khususnya bagi pengurus Ranting NU Kaliuntu. Pihaknya memberikan apresiasi kepada Tim KKN Unisnu yang telah memberikan arahan mengenai pengelolaan Koin NU. “Adanya sosialisasi ini diharapkan Ranting NU Kaliuntu mendapat informasi yang benar tentang Koin NU, dan setelah itu dapat di implementasikan,” Harap Suyono.
Dimana Koin NU itu sendiri merupakan gerakan kolektif yang dilakukan secara massif oleh seluruh Nahdliyin dengan memanfaatkan jaringan struktural yang ada. Jaringan struktur NU yang paling tepat menggerakkan Koin NU Lazisnu mulai dari Pusat hingga Ranting (Desa). (Den/Husni/Gistara)