JEPARA | GISTARA – “Siapa punya cita-cita jadi petani? Siapa yang mau anaknya jadi petani? Siapa mau bersahabat dengan petani? Yuk, kenalan dengan Tama, pemuda yang pingin banget jadi petani, dengan membaca novel Cita-Cita Titik Dua Petani,”. kalimat itu tercantum di poster kegiatan.
Novel karya Kanti W. Janis asal Jakarta ini menceritakan Nasib petani harus di utamakan, karena petani memiliki peran penting sebagai pemasok bahan pangan.
Dari kecemasan, keresahan, dan kemarahan itu terciptanya novel ini. Kanti W. Janis berpandangan nasib petani kurang sejahtera. Hal itu dibuktikan Indonesia yang dibilang kaya dan tanahnya subur tetapi petani, nelayan, dan peternak masih kurang beruntung.
“Muncul juga stigma petani itu rendahan,” ungkap Kanti saat menyampaikan sekilas kisah perjuangan dalam menyelesaiakan karyanya. Hal-hal seperti itu membuat Kanti mengulik kembali apa sih yang sebenarnya sedang terjadi dan bagaimana kita bisa mencintai kembali profesi petani. “Saya rasa harus ada tokoh pahlawan dari dunia fiksi, dongeng maupun cerita yang memang dia (petani) itu keren,”ungkapnya.
Novel itu karya ke 4 sekaligus Fiksi ke 5. Dalam penyelesaiannya memerlukan kurang lebih 12 tahun.
BACA JUGA: Cuaca Tak Menentu Bikin Petani Cabai di Kopeng Tepuk Jidat
Cerita dari novel tersebut mengisahkan persahabatam sekelompok anak remaja yang kemudian tumbuh bersama hingga dewasa yaitu Tama, Randy dan Menik murid SMP Nusantara. Randy bercita-cita jadi komikus, Menik ingin jadi bintang film, sementara Tama bercita-cita jadi petani! Cita cita yang tidak biasa itu menyatukan mereka, hingga tanpa terencana menjadikan mereka pendobrak sistem pendidikan otoriter.
Kanti juga menyampaikan Kisah dari novel ini benar-benar berlatar belakang pedesaan diantaranya Jogja, Wonogiri dan juga di Tokyo Jepang.
Sebelumnya kegiatan diawali dengan pementasan tari Wonderfull Indonesia oleh anak-anak Taman Baca Masyarakat (TBM) Capung. Dilanjut pementasan monolog oleh Cahyo.
Kegiatan yang dihadiri masyarakat umum berlangsung dengan kondusif, mereka yang datang benar-benar tertarik dari novel “cita-cita titik dua petani!” itu, Jum’at, (3/12/2023) di TBM capung Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji Jepara.
Edi salah satu peserta yang hadir mengatakan Petani itu membanggakan tidak mengenaskan ketika memang di konsep dengan sedemikian rupa. “Artinya menjadi petani merupakan profesi yang sangat mulia, karena dari hasil buah keringatnya dapat memakmurkan masyarakat,” terangnya. (Husni/Gistara)