JEPARA | GISTARA.com – Akibat musim paceklik banyak nelayan tidak dapat melaut akibat cuaca buruk. Hal itu membuat Pemkab Jepara, Pemprov Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat menyalurkan beberapa bantuan.
Bantuan yang disalurkan ada sekitar 60 ribu kilogram beras. Beras itu akan dibagi untuk 12.043 keluarga nelayan. Diketahui beras tersebut bersumber dari Coorporate Social Responsibillity (CSR) PLTU Tanjung Jati B dan cadangan pangan pemerintah daerah.
Penyerahan bantuan diberikan secara simbolis oleh Pj Bupati Jepara di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujung Batu Selasa (7/3/2023). Bantuan beras yang diberikan sebanyak empat kilogram.
“Saya harap dengan bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan permasalahan nelayan di Jepara,” kata Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta.
Selain beras, Pemerintah Kabupaten Jepara mengucurkan bantuan pengadaan alat tangkap dan mesin kapal bagi nelayan sebesar Rp. 650 juta yang bersumber APBD. Bantuan yang diberikan itu diperuntukkan 14 kelompok nelayan.
BACA JUGA: Haflah Akhirussanah Ponpes Al Amin, Nadhoman Kitab Al Imriti dan Alfiyah Ibnu Malik Kembalikan Ghirah Santri
Selain itu untuk pembelian mesin dan perbaikan perahu sejumlah Rp. 20 juta bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kemudian dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat kurang lebih Rp. 900 juta dalam bentuk bantuan mesin bagi nelayan di Kecamatan Donorojo.
Sementara, bagi wilayah Kecamatan Mlonggo dan Donorojo senilai satu miliar dalam bentuk jaring ikan. Total ada Rp 2,596 miliar bantuan yang digelontorkan untuk nelayan di Jepara.
Salah satu nelayan Agus asal desa Bulu menyampaikan terkait kondisi saat ini musim paceklik nelayan masih berlangsung. Akibat gelombang tinggi juga mempengaruhi hasil tangkapan ikan. “Musim ini memang sedikit menurun, jadi mulai Januari kita produksinya menurun dibandingkan sebelum-sebelumnya,” ungkapnya saat diwawancarai secara terpisah.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena kondisi cuaca yang tidak menentu, berkurangnya habitat ikan, menjadikannya tangkapan ikan nelayan berkurang. (Husni/Gistara)