JEPARA | GISTARA.com – Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyyah Syafi’iyyah Al-Amin Ngasem, Batealit Jepara dimeriahkan dengan lantutan nadhom Kitab Al Imriti dan Alfiyah Ibnu Malik Ahad, (5/3/2023) malam.
Lantutan nadhom itu sebagai bukti bahwa santriwan dan santriwati telah lulus ujian terhadap Nadzom atau bait-bait pelajaran yang ada di tiap tingkatan (kelas diniyah) masing-masing. Nadhoman itu di lafalkan oleh kelas 3, 4, dan 5 Madrasah Ibtidai Salafiyyah Syafi’iyyah Al Amin dan disaksikan langsung wali santri.
“Secara bergantian santri di tiap kelas naik panggung melantunkan Nadhom Kitab Al Imriti dan Alfiyah Ibnu Malik,” kata KH Ahmad Musyafa’ Al Hafidz selaku ketua Ponpes. Ia menambahkan, adanya lalaran itu guna membangun Ghirah (semangat) para santri dalam menimba ilmu dan selalu giat disetiap pembelajaran semasa di ponpes.
Selain itu, juga sebagai bentuk perhatian para asatid dalam memberikan pengajaran kepada setiap santri-santrinya. “Dengan begitu walisantri yang hadir dapat menilai dan melihat langsung perkembangan putra putrinya yang dipasrahkan di pondok ini,” imbuh KH Ahmad Musyafa’ dalam sambutannya.
BACA JUGA: Peringati Kelahiran Dr. Cipto Mangunkusumo ke-137, Kobarkan Gagasan dan Semangat Putra-Putri Jepara
Menghafalkan nadhom kitab adalah salah satu ciri khas tradisi yang sering diterapkan dalam dunia pesantren. Dan banyak juga yang menganggap bahwa aktifitas menghafal itu beban dan membosankan. Namun dengan motivasi yang ditanamkan dalam jiwa santri sehingga dapat menyelesaikan disetiap tingkatan. Hadir saat acara wali santri, alumni, dan tokoh masyarakat.
Mewakili wali santri Luqman hakim menyampaikan terimakasih kepada para kiai dan seluruh asatid telah membimbing putra putri kami dengan penuh kesabaran dalam menghafal nadhom kitab alfiyah dan imriti. “Kito saged nyekseni pura-putri panjenengan sami mugi saged barokahi lan nuntun poro wali santri ing panggenan ingkang sae,” tuturnya.
Muhafadzoh sendiri memiliki tujuaan agar para santri Ponpes Al-Amin memiliki kompetensi mandiri dalam bidang hafalan. Menjadi hal pokok yang harus di miliki setiap santri salah satunya melatih potensi hafalan untuk mempelajari sebuah keilmuan. Haflah Akhirussanah ditutup dengan istighosah bersama dan pembacaan maulidurrasul yg dipimpin oleh KH. Fadlullah Al Athos dan KH. Qomaruzzaman Dimyati Rois. (Husni/Gistara)