JEPARA | GISTARA.COM – Ratusan santri asal Jepara diberangkatkan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Jepara. Lewat Program Koin NU ini, santri pondok terfasilitasi.
Santri Jepara diantar menggunakan bis yang disediakan oleh Lazisnu. Setidaknya, terdapat tiga rute keberangkatan. Yakni, Pondok Pesantren (Ponpes) Ploso Kediri, Tegalrejo Magelang, dan Ponpes Lirboyo.
Hari ini, Kamis (4/5/23) merupakan jadwal keberangkatan menuju Ploso. Sementara Lirboyo pada (6/5/22) dan Tegalrejo di tanggal (9/5/23). Mereka diantar menggunakan dua bis dengan titik kumpul Gedung Lazisnu Jepara.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Tanfidziyyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, KH Charis Rohman menyampaikan, ini salah satu bentuk kebermanfaatan Koin NU kepada masyarakat.
“Santri yang menimba ilmu pengetahuan di Ponpes perlu diakomodir. Lewat program Koin NU ini, dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” papar KH. Charis Rohman, Kamis (4/5/23).
Koin NU yang dihimpun dari warga nahdliyin melalui Lazis NU, pihaknya berharap agar Lazisnu terus mengagendakan kegiatan serupa. Karena, kebermanfaatan dirasakan masyarakat secara langsung.
Hal tersebut, dibenarkan oleh Ketua Keluarga Santri Jelara, KH Muharror. Menurutnya, dengan armada bus untuk mengantarkan para santri menuju pondok dinilai membantu.
Selain NU yang dinilai hadir di tengah-tengah masyarakat, juga bagi santri. Alasannya, para santri merulakan generasi penerus ulama di masa yang akan datang.
“Santri yang belajar tentang ilmu agama mesti diakomodir. Jangan dibiarkan saja. Semoga kita bisa istiqomah, dan kegiatan ini dapat berjalan setiap tahunnya,” ujar KH Muharror
Di sisi lain, Direktur Lazisnu Jepara, Aan Zainul Anwar mengaku siap dan bersedia ketika PCNU melakukan kerjasama. Sehingga, terbentuklah agenda bersama kembali ke pondok.
Bagi Aan, Lazisnu hanya bertugas untuk menyalurkan dana zakat, infaq, dan shadaqah yang telah dihimpun dari warga, dan tentu berharap agar nilai manfaatnya bisa kembali dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas.
“Karena ini bentuk dari ideal, kami lakukan sebaik mungkin. Toh kami senang, sebab santri lah yang peroleh kebermanfaatan ini,” pungkas Aan. (Okom)