JEPARA | GISTARA.COM – Usai Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini berkunjung ke Mapolres Jepara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dapat instruksi untuk selesaikan permasalahan kekerasan seksual pada anak.
Penunjukkan tersebut, bermula dari kasus pencabulan H (30) terhadap Pelajar SMP di Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Hubungan terlarang (sesama jenis) ini peroleh sorotan dari Mantan Walikota Surabaya itu.
Sehingga, pihaknya pun menunjuk Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Kepala Kejaksaan Negeri Muhammad Ichwan, dan Sekda Jepara Edy Sujatmiko. Harapannya, kasus terselesaikan dan korban segera diselamatkan.
Sewaktu di Mapolres Jepara, Risma menemui korban dan orangtuanya. Kemudian, dilanjutkan dengan pelaku. Ia peroleh sejumlah informasi, yang menurutnya sebagai bahan penyelesaian masalah.
Setelah dua jam di sana, pihaknya menekankan agar kasus itu akan ditindaklanjuti Polres, Kejaksaan, serta Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak. Penanganannya harus intens. Jika tidak, akan berbahaya bagi anak-anak lain.
“Anak-anak sekolah mesti diberi kesibukan, agar tidak berpikir yang tidak-tidak. Selain itu, juga ketika di rumah perlu pengawasan supaya anak aman. Jangan sembarangan,” papar Risma, Senin (15/5/23).
Selama delapan jam di sekolah dan 16 jam di rumah, menurutnya anak-anak harus aman. Sehingga, untuk meminimalisir angka kejahatan, Risma menginstruksikan kepada Sekda Jepara untuk melaksanakan pemeriksaan kejiwaan seluruh guru di Jepara.
Berbarengan dengan hal itu, Kepala Dinas Sosial Permasyarakatan dan Desa (Dinsospermades) Jepara, Edy Marwoto tengah menyiapkan sejumlah strategi tuntaskan korban pedofil di Jepara.
Pertama, akan melokalisir agar pelaku dan korban pedofil ini tidak semakin bertambah. Kedua, menyembuhkan trauma sang anak, agar dapat bersosialisasi kembali. Ketiga, memutus mata rantai pedofil agar tidak bertambah banyak.
“Sebagaimana instruksi dari pimpinan, terjadinya kasus sedemikian rupa tidak serta merta muncul dengan sendirinya. Melainkan terdapat rangkaian panjang. Itu sasaran kami,” pungkas Edy Marwoto. (Sochib)