JEPARA | GISTARA.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara menginisiasi program Sinergisitas Gerakan Menekan Kematian Ibu dan Bayi (SING GEMATI). Tujuannya, tekan angka kematian.
Sejauh ini, terdapat 20.841 ibu hamil dan 18.637 bayi lahir di Jepara. Sementara itu, terjadi 13 kasus dari target 14 kasus yang ditargetkan. Artinya, target yang sebelumnya 5,15, hanya terpenuhi 4,24.
Berangkat dari kasus yang terjadi, mayoritas disebabkan hipertensi. Pola makan ibu hamil rusak. Mulai dari kekurangan nutrisi, protein dan sejenisnya. Khususnya di masa TM II dan III.
Oleh sebab itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta menginstruksikan Dinkes Jepara untuk segera merampungkan. Mengingat stunting jadi prioritas.
“Sinergitas perlu ditekankan. Segera selesaikan,” papar Edy kepada redaksi, Rabu (24/5/23) di Gedung Shima.
Sementara itu, Kepala Dinkes Jepara, Mudrikatun mengiyakan. Sehingga, pihaknya berupaya untuk menekan dengan program lintas sektor.
Menyitir dari Laporan Program KIA tahun 2022, deteksi dini risiko tinggi yang ditemukan masyarakat, sebanyak 1.400 6,72%, sedangkan estimasi sasaran ibu hamil adalah 15%.
“Diperlukan strategi SING GEMATI dalam upaya percepatan penurunan AKI-AKB,” pungkas Mudrikatun. (Okom/sochib)