JEPARA | GISTARA.COM – Selain kekuatan politik, elektabilitas, sampai intelektual, jalan mistis atau spiritual turut jadi upaya seorang calon pemimpin menduduki singgasana kekuasaan.
Sebagaimana Bupati Jepara periode 2002 – 2012, Hendro Martojo. Dikabarkan, sempat mendatangai sumber mata air Belik Winong di Desa Sukosono, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.
Berdasarkan keterangan Moden Desa Sukosono, Mohammad Sholeh, sebelum singgah di Kantor Bupati, Hendro Martojo meminta untuk peroleh kewibawaan dan berharap menang.
“Memasuki tahun politik, Hendro Martojo menggunakan air Belik Winong. Siapa sangka, menang,” papar Sholeh kepada Gistara, Rabu 14/623).
Menurutnya, cerita tadi merupakan rahasia umum di kalangan masyarakat Desa Sukosono. Meski begitu, Bupati Jepara setelah Hendro Martojo, bukan mencari kemenangan, justru pengobatan.
Kesaktian air Belik Winong ini, menurut cerita tutur yang berkembang di masyarakat, sebagai petilasan tempat wudhu Sunan Kalijaga Demak. Kemudian, dirawat Eyang Sarjo, menantu mbah Basyi (Basyiman) Sahabat Mbah Datuk Singaraja Gurunadhi.
Belik Winong secara turun temurun dirawat oleh kerabat Eyang Sarjo. Di sebelah barat grojogan Belik Winong ada sumber mata air kecil ‘Tirta Panguripan’ yang diyakini masyarakat untuk ngalap berkah.
Sementara itu, ketika memasuki bulan Apit (Dzulqaidah), masyarakat Desa Sukosono melaksanakan ritual sedekah bumi. Langkahnya, dengan mencampur air dari delapan penjuru dalam satu wadah berisi Tirta Panguripan.
“Air tersebut sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Secara adat turun temurun, Belik Winong inilah lokasi percampuran air delapan penjuru sebelum pelaksanaan sedekah bumi,” terang Petinggi Desa Sukosono, Zaenal Arifin. (Okom/sochib)